Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tinggalkan Kezaliman, menuju Keadilan: Islam dan Marhaenisme

12 Juni 2024   03:29 Diperbarui: 12 Juni 2024   03:29 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220404100204-37-328441/sambut-ramadan-2022-ini-12-aplikasi-al-quran-terbaik

Tentu saja, mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan Marhaenisme bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah resistensi dari pihak-pihak yang telah lama diuntungkan oleh sistem yang ada. Namun, dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, keadilan sosial dan ekonomi bisa diwujudkan.

Harapannya, dengan meninggalkan kezaliman dan mengadopsi prinsip-prinsip keadilan dari Islam dan Marhaenisme, masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan damai dapat tercipta. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap individu untuk berkontribusi dalam menciptakan keadilan.

 Kesimpulan

Meninggalkan kezaliman dan menuju keadilan adalah cita-cita mulia yang harus diperjuangkan oleh setiap elemen masyarakat. Islam dan Marhaenisme menawarkan kerangka kerja yang kuat untuk mencapai tujuan ini. Dengan menggabungkan nilai-nilai keadilan dari kedua ideologi tersebut, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif. Perjuangan ini membutuhkan komitmen dan kerja keras, tetapi hasilnya adalah masa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat.

https://www.instagram.com/p/CHKS1hDDqnt/?igsh=MXAzemxiYW5saGpocQ==
https://www.instagram.com/p/CHKS1hDDqnt/?igsh=MXAzemxiYW5saGpocQ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun