Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Catatan Kritis tentang RUU Kementerian Negara

10 Juni 2024   16:23 Diperbarui: 10 Juni 2024   16:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RUU Kementerian Negara perlu memastikan bahwa struktur dan fungsi kementerian tidak hanya melayani kepentingan birokrasi, tetapi juga benar-benar berorientasi pada pelayanan publik. Setiap kementerian harus memiliki tujuan jelas yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Sebagai contoh, Kementerian Pertanian harus fokus pada pengembangan pertanian rakyat kecil, bukan hanya pada korporasi besar.

2. **Transparansi dan Akuntabilitas**

Marhaenisme menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. RUU harus mencantumkan mekanisme yang memungkinkan masyarakat untuk mengawasi kinerja kementerian dan memastikan bahwa setiap kementerian bertanggung jawab atas tindakannya. Ini termasuk pelaporan rutin, audit publik, dan saluran pengaduan yang efektif.

3. **Kebijakan Ekonomi**

Dalam perspektif Marhaenisme, kebijakan ekonomi yang dihasilkan oleh kementerian harus memihak kepada rakyat kecil. Kementerian harus menghindari kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir elit ekonomi atau korporasi besar. Misalnya, Kementerian Perdagangan harus memastikan bahwa kebijakan perdagangan mendukung usaha kecil dan menengah, serta petani dan nelayan lokal.

4. **Desentralisasi Kekuasaan**

Salah satu kritik terhadap birokrasi pemerintahan adalah kecenderungan sentralisasi kekuasaan yang dapat mengabaikan kepentingan daerah. RUU harus mendorong desentralisasi kekuasaan sehingga pemerintah daerah memiliki wewenang yang cukup untuk mengelola sumber daya lokal dan membuat kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

### Implikasi Marhaenisme dalam Pembentukan Kebijakan Kementerian

1. **Pemberdayaan Rakyat**

Setiap kementerian harus memiliki program-program yang memberdayakan rakyat, terutama kelompok-kelompok marginal. Kementerian Sosial, misalnya, harus fokus pada pemberdayaan kaum miskin dan penyandang disabilitas, bukan hanya pada pemberian bantuan sosial yang sifatnya sementara.

2. **Perlindungan Terhadap Eksploitasi**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun