Mohon tunggu...
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA
DIMAS MUHAMMAD ERLANGGA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Gerakan mahasiswa nasional Indonesia (GmnI) Caretaker Komisariat Universitas Terbuka
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca Buku Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menggali Nilai-nilai Marhaenisme Sebagai Penjaga Pancasila

31 Mei 2024   19:00 Diperbarui: 31 Mei 2024   19:00 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/dpk_gmnifisipol

Marhaenisme merupakan ideologi yang digagas oleh Soekarno, bapak proklamator dan presiden pertama Indonesia. Ideologi ini diambil dari nama seorang petani kecil, Marhaen, yang ditemui Soekarno di Bandung pada tahun 1920-an. Marhaenisme tidak hanya menjadi fondasi perjuangan Soekarno dalam meraih kemerdekaan, tetapi juga menjadi landasan dalam membangun masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Sebagai sebuah ideologi, Marhaenisme memiliki nilai-nilai yang relevan dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Karena Marhaenisme-lah yang melahirkan PANCASILA 1 Juni 1945.

#### Sejarah dan Esensi Marhaenisme

Marhaenisme berakar dari pengalaman Soekarno bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen yang hidup dalam kondisi serba kekurangan, meskipun memiliki tanah, alat-alat produksi, dan kerja keras. Dari pertemuan ini, Soekarno menyadari bahwa masalah kemiskinan dan ketidakadilan bukanlah karena kurangnya kerja keras, melainkan karena sistem yang tidak adil. Marhaenisme kemudian berkembang sebagai ideologi yang memperjuangkan hak-hak kaum kecil, petani, buruh, dan rakyat jelata yang tertindas oleh sistem kapitalisme dan kolonialisme.

Esensi dari Marhaenisme adalah perjuangan melawan penindasan dan eksploitasi, serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ideologi ini menekankan pentingnya kemandirian ekonomi, keadilan sosial, dan pemerataan kesejahteraan. Nilai-nilai ini sangat sejalan dengan sila-sila dalam Pancasila, khususnya sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia."

#### Relevansi Nilai-Nilai Marhaenisme dalam Pancasila

1. **Ketuhanan yang Maha Esa**

   Nilai ini mengajarkan bahwa setiap individu harus menjalani kehidupan berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Marhaenisme mendukung kehidupan yang berlandaskan spiritualitas yang tinggi, di mana keadilan sosial tidak bisa terwujud tanpa adanya kesadaran akan nilai-nilai ketuhanan. Soekarno percaya bahwa perjuangan untuk keadilan sosial adalah bagian dari amanah keimanan yang harus dijalankan dengan ikhlas dan tulus.

2. **Kemanusiaan yang Adil dan Beradab**

   Marhaenisme sangat menekankan pada pentingnya memperlakukan setiap orang dengan adil dan manusiawi. Dalam pandangan Soekarno, keadilan sosial hanya dapat dicapai ketika setiap individu diperlakukan dengan martabat dan hormat. Prinsip kemanusiaan ini sejalan dengan sila kedua Pancasila yang menuntut adanya keadilan dan keberadaban dalam hubungan antarmanusia.

3. **Persatuan Indonesia**

   Marhaenisme juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Soekarno melihat bahwa perjuangan untuk keadilan sosial harus dilakukan secara kolektif, melibatkan seluruh elemen masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan. Prinsip ini sangat relevan dengan sila ketiga Pancasila yang mengedepankan persatuan dalam keberagaman.

4. **Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan**

   Marhaenisme menekankan pentingnya demokrasi dan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan. Soekarno menginginkan sebuah sistem pemerintahan yang benar-benar mencerminkan aspirasi rakyat kecil, di mana keputusan diambil melalui musyawarah dan mufakat. Prinsip ini sesuai dengan sila keempat Pancasila yang mengajarkan pentingnya demokrasi dan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan.

5. **Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia**

   Sila kelima Pancasila adalah inti dari Marhaenisme itu sendiri. Perjuangan untuk keadilan sosial menjadi jantung dari ideologi Marhaenisme, di mana tujuan utamanya adalah menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera tanpa adanya penindasan dan eksploitasi. Soekarno menginginkan distribusi kekayaan yang merata, kesempatan yang sama bagi setiap individu untuk mengembangkan diri, dan penghapusan segala bentuk ketidakadilan.

#### Implementasi Nilai-Nilai Marhaenisme dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Implementasi nilai-nilai Marhaenisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan melalui berbagai cara:

1. **Kebijakan Ekonomi yang Pro-Rakyat**

   Pemerintah harus mengadopsi kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil, seperti program redistribusi tanah, pemberdayaan UMKM, dan perlindungan terhadap pekerja. Program-program ini harus memastikan bahwa hasil pembangunan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.

2. **Pendidikan yang Merata dan Berkualitas (Gratis, Ilmiah, Dan Demokratis)**

   Pendidikan merupakan kunci untuk mewujudkan keadilan sosial. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas dan juga Gratis-Ilmiah-Demokratos, tanpa diskriminasi. Pendidikan yang baik akan memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk meningkatkan taraf hidupnya dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.

3. **Perlindungan Sosial yang Komprehensif**

   Program perlindungan sosial seperti jaminan kesehatan, jaminan pensiun, dan bantuan sosial harus diperkuat untuk melindungi rakyat dari berbagai risiko sosial dan ekonomi. Perlindungan sosial yang komprehensif akan membantu mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

4. **Demokrasi Partisipatif**

   Partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan harus ditingkatkan melalui mekanisme demokrasi partisipatif. Pemerintah harus mendengarkan aspirasi rakyat dan melibatkan mereka dalam pembuatan kebijakan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Demokrasi partisipatif akan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat.

5. **Keadilan Hukum**

   Penegakan hukum yang adil dan tidak pandang bulu adalah kunci untuk mewujudkan keadilan sosial. Pemerintah harus memastikan bahwa sistem peradilan berfungsi dengan baik dan bebas dari korupsi. Setiap individu harus mendapatkan perlindungan hukum yang sama tanpa adanya diskriminasi.

#### Kesimpulan

Marhaenisme sebagai ideologi yang digagas oleh Soekarno memiliki relevansi yang sangat kuat dalam menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Marhaenisme, seperti keadilan sosial, persatuan, demokrasi, dan kemanusiaan, sejalan dengan sila-sila dalam Pancasila. Implementasi nilai-nilai ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan membantu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Sebagai bangsa yang besar, kita harus terus menggali dan mengamalkan nilai-nilai Marhaenisme untuk menjaga dan memperkuat Pancasila demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun