Marhaenisme juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Soekarno melihat bahwa perjuangan untuk keadilan sosial harus dilakukan secara kolektif, melibatkan seluruh elemen masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan. Prinsip ini sangat relevan dengan sila ketiga Pancasila yang mengedepankan persatuan dalam keberagaman.
4. **Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan**
  Marhaenisme menekankan pentingnya demokrasi dan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan. Soekarno menginginkan sebuah sistem pemerintahan yang benar-benar mencerminkan aspirasi rakyat kecil, di mana keputusan diambil melalui musyawarah dan mufakat. Prinsip ini sesuai dengan sila keempat Pancasila yang mengajarkan pentingnya demokrasi dan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan.
5. **Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia**
  Sila kelima Pancasila adalah inti dari Marhaenisme itu sendiri. Perjuangan untuk keadilan sosial menjadi jantung dari ideologi Marhaenisme, di mana tujuan utamanya adalah menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera tanpa adanya penindasan dan eksploitasi. Soekarno menginginkan distribusi kekayaan yang merata, kesempatan yang sama bagi setiap individu untuk mengembangkan diri, dan penghapusan segala bentuk ketidakadilan.
#### Implementasi Nilai-Nilai Marhaenisme dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Implementasi nilai-nilai Marhaenisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan melalui berbagai cara:
1. **Kebijakan Ekonomi yang Pro-Rakyat**
  Pemerintah harus mengadopsi kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil, seperti program redistribusi tanah, pemberdayaan UMKM, dan perlindungan terhadap pekerja. Program-program ini harus memastikan bahwa hasil pembangunan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.
2. **Pendidikan yang Merata dan Berkualitas (Gratis, Ilmiah, Dan Demokratis)**
  Pendidikan merupakan kunci untuk mewujudkan keadilan sosial. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas dan juga Gratis-Ilmiah-Demokratos, tanpa diskriminasi. Pendidikan yang baik akan memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk meningkatkan taraf hidupnya dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.