3. **Pendidikan yang Membebaskan**
Pendidikan merupakan alat penting untuk menciptakan masyarakat yang kritis dan mandiri. Dalam semangat Marhaenisme, pendidikan harus membebaskan dan memberdayakan, bukan sekadar alat untuk mencetak tenaga kerja. Kurikulum pendidikan perlu diorientasikan untuk mengembangkan potensi kreatif dan kritis siswa, serta mengajarkan nilai-nilai kebangsaan dan solidaritas sosial.
4. **Kemandirian Bangsa**
Semangat kemandirian yang diusung oleh Yudya Pratidina Marhaenis juga sangat relevan dalam menghadapi dominasi asing di era globalisasi. Kemandirian ekonomi, politik, dan budaya harus menjadi tujuan utama. Indonesia harus mampu berdikari, tidak hanya dalam sektor ekonomi tetapi juga dalam kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.
### Implementasi dalam Kebijakan Publik
Untuk mengimplementasikan semangat Yudya Pratidina Marhaenis, diperlukan langkah konkret dalam kebijakan publik:
- **Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan**: Pemerintah harus meningkatkan anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan agar aksesnya dapat merata di seluruh pelosok negeri.
- **Reforma Agraria**: Distribusi lahan yang adil kepada petani kecil harus diprioritaskan, mengurangi monopoli tanah oleh korporasi besar.
- **Dukungan UMKM**: Pemberian akses modal, teknologi, dan pasar bagi UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah.
- **Kebijakan Anti-Monopoli**: Mengurangi dominasi perusahaan besar dalam pasar dan memberikan ruang bagi usaha kecil dan menengah untuk berkembang.