### Pendahuluan
Era digital telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita bekerja dan mencari nafkah. Salah satu fenomena yang muncul adalah maraknya ojek online (ojol) yang menjadi solusi mobilitas di perkotaan. Namun, di balik kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan, terdapat berbagai dinamika yang perlu dicermati, terutama dalam konteks sistem kontrol dan peran satgas aplikator ojol. Artikel ini akan membahas bagaimana laba digondol lewat sistem kontrol dan satgas aplikator ojol dalam perspektif Marhaenisme, sebuah ideologi yang menekankan pada keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat kecil.
### Sistem Kontrol dalam Aplikasi Ojol
Aplikasi ojol berfungsi sebagai platform yang menghubungkan pengemudi dengan penumpang. Di balik layar, terdapat sistem kontrol yang mengatur operasional aplikasi, termasuk algoritma penentuan tarif, penugasan order, dan penilaian kinerja pengemudi. Sistem kontrol ini seringkali tidak transparan dan dapat mempengaruhi pendapatan pengemudi secara signifikan.
#### Algoritma Penentuan Tarif
Algoritma penentuan tarif pada aplikasi ojol biasanya didasarkan pada beberapa faktor seperti jarak, waktu, dan permintaan. Namun, seringkali algoritma ini bekerja dengan cara yang kurang menguntungkan bagi pengemudi. Tarif dinamis yang diterapkan bisa merugikan pengemudi ketika permintaan rendah, sementara pada saat permintaan tinggi, keuntungannya justru lebih banyak dinikmati oleh perusahaan aplikator.
#### Penugasan Order
Penugasan order juga diatur oleh algoritma yang memprioritaskan pengemudi dengan rating tinggi dan jumlah order yang banyak. Hal ini menciptakan persaingan yang ketat antar pengemudi dan tidak jarang menimbulkan praktik-praktik tidak sehat, seperti saling membatalkan order atau menggunakan aplikasi tambahan untuk memanipulasi lokasi.
#### Penilaian Kinerja Pengemudi
Penilaian kinerja pengemudi berdasarkan rating dan ulasan penumpang juga menjadi alat kontrol yang efektif. Pengemudi yang mendapat rating rendah atau ulasan negatif dapat terkena sanksi atau bahkan dikeluarkan dari sistem. Meskipun bertujuan untuk menjaga kualitas layanan, sistem ini kerap kali tidak adil karena tidak memperhitungkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi kinerja pengemudi.
### Satgas Aplikator Ojol
Satgas aplikator ojol dibentuk sebagai bagian dari upaya perusahaan aplikator untuk mengatur dan mengawasi operasional di lapangan. Satgas ini bertugas memantau dan menindak pengemudi yang melanggar aturan, melakukan verifikasi data, serta menangani keluhan dan masalah teknis.
#### Fungsi dan Peran Satgas
Peran satgas cukup krusial dalam menjaga ketertiban dan kelancaran operasional. Mereka bertugas memastikan pengemudi mematuhi standar operasional dan etika yang telah ditetapkan. Namun, dalam praktiknya, satgas seringkali bertindak secara represif dan kurang berpihak pada pengemudi. Banyak pengemudi yang mengeluhkan perlakuan tidak adil dan tindakan sepihak dari satgas, yang kerap kali merugikan mereka secara ekonomi.
### Perspektif Marhaenisme
Marhaenisme, yang berakar pada pemikiran Soekarno, menekankan pentingnya keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat kecil. Dalam konteks ojol, sistem kontrol dan peran satgas aplikator dapat dilihat sebagai bentuk eksploitasi modern yang merugikan pengemudi, yang mayoritas berasal dari kalangan ekonomi bawah.
#### Eksploitasi Modern
Sistem kontrol yang diterapkan oleh perusahaan aplikator menciptakan ketergantungan yang tinggi di kalangan pengemudi. Mereka dipaksa untuk bekerja keras dengan pendapatan yang tidak pasti dan tanpa jaminan kesejahteraan. Sementara itu, perusahaan aplikator meraup keuntungan besar dari komisi setiap transaksi yang terjadi.
#### Perlunya Keadilan Sosial
Dalam lensa Marhaenisme, perlakuan yang diterima oleh pengemudi ojol mencerminkan ketidakadilan sosial yang harus segera diatasi. Pemerintah dan perusahaan aplikator perlu bekerja sama untuk menciptakan regulasi yang adil, memberikan perlindungan dan jaminan kesejahteraan bagi pengemudi, serta memastikan transparansi dalam sistem kontrol dan operasional aplikasi ojol.
### Kesimpulan
Fenomena ojek online yang marak di Indonesia memberikan kemudahan mobilitas bagi masyarakat perkotaan. Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat dinamika yang merugikan pengemudi sebagai pihak yang seharusnya mendapat perlindungan dan keadilan. Melalui lensa Marhaenisme, kita dapat melihat pentingnya mengatasi eksploitasi yang terjadi dan mendorong terciptanya keadilan sosial bagi pengemudi ojol. Peran pemerintah dan perusahaan aplikator sangat penting dalam menciptakan sistem yang lebih transparan dan adil, sehingga kesejahteraan pengemudi dapat terjamin dan mereka tidak lagi menjadi korban eksploitasi modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI