Demokrasi vs. Otoritarianisme: Marhaenisme mendukung demokrasi dan partisipasi politik yang bebas, sementara fasisme menolak prinsip-prinsip demokrasi dan mendukung pemerintahan otoriter.
#### Ancaman Ormas Reaksioner-Fasis Terhadap Kaum Marhaen
Kaum Marhaen, yang merujuk pada rakyat kecil yang berjuang untuk kehidupan yang layak, menjadi salah satu kelompok yang paling dirugikan oleh aktivitas ormas fasis-reaksioner. Kaum Marhaen adalah mereka yang bekerja keras sebagai petani, buruh, dan pekerja kecil lainnya, dan mereka sering menjadi korban langsung dari kekerasan dan intimidasi.
1. **Eksploitasi dan Ketidakadilan**: Ormas-ormas ini sering kali berkolusi dengan elit ekonomi dan politik untuk mengeksploitasi kaum Marhaen. Mereka menindas petani yang memperjuangkan hak atas tanah, atau buruh yang menuntut upah layak.
2. **Pemberangusan Hak Asasi**: Kaum Marhaen kerap kehilangan hak-hak dasar mereka akibat tindakan represif dari ormas fasis-reaksioner. Kebebasan berekspresi, beragama, dan berkumpul seringkali terancam.
3. **Penyebaran Kebencian**: Ormas ini menyebarkan kebencian yang memecah belah masyarakat, memperparah kondisi sosial dan ekonomi kaum Marhaen yang sudah sulit.
#### Mengapa Ormas Fasis-Reaksioner Harus Dibubarkan
Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan, langkah tegas perlu diambil untuk membubarkan ormas fasis-reaksioner. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembubaran ini penting:
1. **Melindungi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia**: Ormas fasis-reaksioner merupakan ancaman serius bagi demokrasi dan hak asasi manusia. Pembubaran mereka adalah langkah penting untuk melindungi kebebasan dan keadilan.
2. **Menjaga Persatuan dan Keberagaman**: Indonesia adalah bangsa yang kaya dengan keberagaman suku, agama, dan budaya. Ormas yang intoleran terhadap perbedaan mengancam persatuan dan keharmonisan sosial.Â
3. **Mencegah Kekerasan dan Intimidasi**: Dengan membubarkan ormas-ormas ini, negara dapat mengurangi tingkat kekerasan dan intimidasi di masyarakat, sehingga rakyat dapat hidup dengan aman dan tenang.