- **Perlindungan Hak Asasi Manusia:** Perlindungan hak asasi manusia terkadang menjadi persoalan, terutama dalam kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di beberapa bagian Indonesia.
### 4. Politisasi dan Penggunaan untuk Kepentingan Tertentu:
- **Politik Identitas dan Etnis:** Terkadang nilai-nilai Pancasila dimanipulasi untuk kepentingan politik tertentu, terutama dalam konteks politik identitas dan etnis di Indonesia.
- **Kontroversi dalam Implementasi:** Implementasi Pancasila dalam berbagai kebijakan seringkali menimbulkan kontroversi dan perdebatan mengenai sejauh mana kebijakan tersebut sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
### 5. Peran Pemerintah dan Pendidikan:
- **Pentingnya Pendidikan dan Sosialisasi:** Kurangnya pendidikan dan sosialisasi yang memadai tentang nilai-nilai Pancasila, serta peran pemerintah dalam menyebarkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam.
### Penutup:
Mengatasi persoalan dalam implementasi Pancasila memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat secara keseluruhan, untuk memperkuat pemahaman, nilai, serta praktik yang sesuai dengan semangat dan tujuan Pancasila.
Dalam hemat saya saya, persoalan terbesar dalam implementasi Pancasila hari ini adalah mandegnya pemikiran politik secara umum, baik di kalangan politisi maupun masyarakat. Pancasila sendiri adalah produk pemikiran politik yang, meminjam istilah Yudi Latif, pembenihannya sudah dimulai sejak awal pergerakan kemerdekaan, kemudian dicetuskan oleh Bung Karno, dirumuskan bersama oleh Panitia Sembilan BPUPKI, dan disahkan oleh PPKI. Situasi politik pada masa pergerakan kemerdekaan dan pasca kemerdekaan sampai dengan tahun 1965-1966 merupakan situasi yang dinamis dengan berkembangnya perdebatan ideologis-politis yang memajukan kesadaran politik rakyat jelata.
Tapi setelah itu Pancasila semata menjadi alat pukul simbolis tanpa makna seiring dihilangkannya pemikiran politik dalam kehidupan masyarakat. Pancasila disakralkan sebagai simbol tapi tanpa implementasi: tidak ada kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan dipaksakan tanpa kesadaran, tidak ada kedaulatan rakyat kecil, tidak ada keadilan sosial.
Persoalan ini hanya dapat diatasi dengan mengembalikan politik gagasan sebagai landasan dalam berdemokrasi. Karena kita tahu, politik gagasan telah dikalahkan, pertama oleh politik represi orde baru dan kedua oleh politik uang dan polesan media massa di orde reformasi.