Pasca insiden itu, Ali sempat ragu untuk meneruskan aksi. Tapi, aksi teror itu akhirnya dilanjutkan, setelah Imam Samudera ngotot untuk meneruskan. Dan, terjadilah tragedi yang memilukan itu. Ratusan korban bergelimpangan karena ledakan bom.
Yang menarik, di buku itu juga diceritakan modus perekrutan anggota baru di dalam penjara. Ternyata meski sudah di dalam bui, Imam Samudra masih mencoba merekrut anggota jaringannya. Dan yang disasar adalah sipir penjaga penjara. Di kisahkan, seorang sipir bernama Benny Irawan, akhirnya terpengaruh, setelah intens berkomunikasi dengan Imam Samudra Cs. Â Benny yang sudah terpengaruh ikut membantu Imam Samudra menyelundupkan laptop dalam penjara. Hingga aksinya kemudian terbongkar. Padahal, Ali Imron sudah memperingatkan Benny agar tidak terlalu dekat dengan Imam Samudra.
Ali sendiri, sekarang kerap di bawa Badan Nasional Penanggulangan Terorisme  (BNPT) untuk ikut membantu badan tersebut mensosialisasikan program deradikalisasi. Ali sering dihadirkan jadi pembicara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H