Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pak Badrodin Pun Turun Pangkat, Dari Jenderal Ke Kombes

11 Maret 2016   13:11 Diperbarui: 11 Maret 2016   13:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siap dengan referensi, adalah nasehat yang tak boleh diabaikan para pencari berita. Maksudnya, sebelum berangkat ke medan liputan, wartawan harus sudah bawa bekal sebakul referensi dan informasi terkait berita yang hendak dikejarnya.

Jangan sampai otak kosong, apalagi sama sekali tak punya bekal referensi. Bisa fatal akibatnya. Kesalahan dalam berita sangat mungkin terjadi. Mulai dari yang sepele, seperti salah tulis nama, sampai salah kutip, atau keliru menulis pangkat atau jabatan.

Bekal referensi, adalah bagian dari proses cek and ricek sebuah berita. Karena itu, ketika berita sudah selesai dibuat, jangan lantas langsung kirim ke redaktur. Cek ulang. Tes kembali dengan referensi yang telah dikantongi. Masih ragu, gampang saja, buka Mbah Google, cari referensi terpercaya. Sudah benar tidak? Bila telah yakin, baru berita di kirim ke redaktur. Intinya, jangan malas mengecek ulang. Jangan nafsu ingin cepat mengirim berita. Karena, acapkali kecerobohan tak terhindarkan, bila tak teliti. Bahkan untuk hal yang terlihat sepele.

Soal ini saya punya cerita. Suatu sore di sebuah ruangan yang biasa jadi tempat ngumpul para wartawan yang ngepos liputan di Kementerian Dalam Negeri, beberapa wartawan sibuk mengetik berita. Sore adalah jam deadline. Karena itu, semua sibuk dengan ketikannya. Saya salah satunya.

Saat sedang asyik-asyiknya mengetik berita, seorang wartawan dari sebuah media cetak grupnya media punya Dahlan Iskan, tiba-tiba melontarkan pertanyaan. " Badrodin Haiti itu pangkatnya Kombes atau apa yah?"

Semua yang mendengar pertanyaan itu, berkerut kening. Sampai kemudian ada wartawan nyeletuk. " Lho kau tak tahu Kapolri pangkatnya apa?"

Wartawan lain ikut pula menimpali. " AKBP pangkatnya ha.ha.ha."

Wartawan itu hanya bercanda, atau menggoda si pelempar tanya. Mungkin merasa aneh saja, sampai tak tahu Badrodin Haiti Kapolri saat ini pangkatnya apa. Wartawan yang tak tahu pangkatnya Kapolri pun jadi bahan 'olok-olokkan' wartawan lain. Ada yang bilang, Badrodin pangkatnya Kopral, Kompol dan lain-lan.

" Cek Google bro..", tiba-tiba terdengar seorang wartawan memberi saran.

Wartawan si pelempar tanya, sepertinya mengikuti saran tersebut. Ia mengecek via Google. " Oh Jenderal yah," celetuknya sambil tersipu malu.

Cerita lain, soal tak hapal kepanjangan singkatan sebuah direktorat. Di Kementerian Dalam Negeri itu, ada sebuah direktorat jenderal. Direktorat itu dikalangan wartawan biasa di singkat Ditjen Polpum, kepanjangan dari Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun