Kata Tjahjo, proyek monorel adalah proyek rugi. Dan siapa yang salah, menurutnya semua salah. Kenapa itu terjadi, karena proyek itu tak langsung dikerjakan. Sebab itu, jika memang misalnya mau membangun irigasi, kawasan pariwisata internasional semua harus terencana.
" Misalnya mau membangun kawasan pariwisata internasional sepanjang danau Toba, infrastrukturnya harus jangka panjang, persiapkan lahannya," kata dia.
Persiapan yang matang, terukur dan jangka panjang itulah yang dilakukan Singapura atau Tiongkok, kata Tjahjo. Karena perencanaan yang matang dan terukur, dua negara itu cepat melaksanakan pembangunannya.
Kemudian pidato Tjahjo berganti tema. Kali ini ia menyorot soal partai politik. Katanya, partai politik harus solid dan kompak. Kalau partai solid, anggota parlemen juga akan kompak dalam mengambil setiap keputusan politik. Misalnya menyangkut APBD atau perda. Jadi antara DPRD dan pemerintah wajib kompak.
" Sayang, partai politik belum kompak dan solid. Ada yang Ketumnya dua. Ada yang islah sementara. Ada yang tunggu pengadilan. Biarlah mereka secara dewasa tata dirinya," kata Tjahjo menyindir konflik yang terjadi di dua partai yakni PPP dan Golkar.
Setelah itu, pidato Tjahjo membahas soal Pilkada. Menurutnya, Pilkada serentak, prinsipnya, anggaran cukup atau tercukupi, baik itu anggaran KPU, termasuk Panwas dan dana keamanan. Jadi tak ada alasan lagi, coba-coba menunda atau memundurkan pilkada serentak. Dan seluruh partai juga telah sepakat di depan Wapres. Presiden juga tiga kali menggelar rapat terbatas mengevaluasi persiapan Pilkada serentak.
" Bapak Presiden menanyakan ke kepolisian, BIN, KPU, Bawaslu, TNI, siap tidak? Dijawab siap. Jadi tanggal 9 Desember, hari libur nasional. Agar masyarakat dapat hadir di TPS," ujarnya.
Tapi kata Tjahjo, masih ada permasalahan bagaimana kalau Pilkada di hari pendaftaran terakhir, hanya muncul satu calon. Tapi Tjahjo sendiri optimis, karena ini merupakan pertaruhan partai.
" Surabaya misalnya, seperti tak mungkin ada calon lain. Ternyata muncul. Kemarin 15 daerah baru satu calon, tapi saya optimis minimal ada dua calon," katanya.
Jadi lanjut Tjahjo, secara prinsip Pilkada serentak siap. Tak lupa Tjahjo berpesan agar PNS netral dalam Pilkada, termasuk TNI dan Polri. Tjahjo juga mewant-wanti para inkumben yang maju lagi dalam pemilihan, agar tak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik. Atau menyalahgunakan kewenangan demi sebuah kemenangan politik.
"Siapa pun tak boleh gunakan fasilitas daerah baik gedung atau kendaraan," katanya.