Dahlan tak perlu memesan lembaga survei untuk membengkakan popularitasnya. Cukup sekali, dua kali gebrakan pamornya melonjak. Tentu itu kabar buruk, menurut saya bagi ketua partai. Maka, sepertinya Dahlan diupayakan agar tidak terus membesar. Caranya tak ada lain, jalur Dahlan membangun popularitas harus diamputasi.
Maka menurut saya, interpelasi tak lebih sebagai cara menghadang Dahlan agar tak leluasa lagi menari di panggungnya. Panggung bagi Dahlan pun coba dipreteli lewat cara politik. Dan, cara itu paling masuk akal, karena Dahlan tak punya partai.
Akankah interpelasi bisa 'membunuh' Dahlan? Saya sendiri menunggu babak selanjutnya dari itu. Minimal ingin tahu, bagaimana cara Dahlan menghadapi itu.
Kawan saya seorang wartawan senior berujar," Kita lihat, hitung-hitung pemanasan bagi Dahlan menghadapi parlemen (partai-red)".