" Mereka menunjukkan karakteristik opportunistiknya. Jadi tak ada sistem presidential dengan multi partai. Tak ada cara lain jumlah partai harus disederhanakan," katanya.
Program pun, kata dia, harus dibuat bersama dan mengikat dan menjadi janji bersama pada masa Pemilu. Partai yang melanggar keluarkan dari koalisi. " Ketegasan dalam hal ini yang dibutuhkan," ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!