Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dilema SBY

9 April 2012   20:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:49 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

" Sikap mengambang juga akan melahirkan 'turbulensi' di tubuh Setgab itu sendiri," katanya.

Andai saja SBY tegas, terlepas ia akan melepas PKS atau tetap mempertahankannya, setidaknya dengan itu publik bisa mendapatkan kejelasan dari pemimpinnya.

" Tak ada pilihan yang tak memiliki resiko. SBY sudah seharusnya jangan membuat proses ini berlarut-larut," kata Gun Gun.

Ia coba menganalisa, masih belum jelasnya sikap SBY, apakah akan mengeluarkan PKS atau tidak, salah satu faktornya adalah SBY masih pertimbangkan perimbangan kekuatan di internal mitra koalisinya. Karena dengan hilangnya PKS, Golkar yang kian kuat daya tawarnya. Dan bisa jadi Demokrat dan SBY akan memiliki ketergantungan pada Golkar terutama di momentum-momentum politik kritis di DPR.

Hitung-hitungan politiknya, PKS dengan pengusaan 57 kursi di DPR, memiliki kekuatan 10,18 persen dalam koalisi. Padahal, dengan melepas PKS, kekuatan partai pendukung pemerintah sebenarnya masih mumpuni.

" Yakni masih menguasai kekuatan di parlemen dikisaran 68 persen suara di DPR," kata dia.

Meski PKS sudah sejak lama banyak berbeda dengan kebijakannya, sepertinya, SBY masih mempertimbangkan perimbangan kekuatan di tubuh Setgab sendiri. Karena dengan mengeluarkan PKS dari koalisi, praktis Demokrat dan SBY akan memiliki ketergantungan lebih pada Golkar.

" Kita tahu Golkar punya 106 kursi (18,93 persen) sehingga posisi 'bergaining position' Golkar akan meningkat di momentum-momentum politik krusial di kemudian hari," kata Gun Gun.

Dan tak ada jaminan Golkar akan patuh dan taat pada SBY dikemudian hari. Mungkin karena itu SBY masih ragu apakah serius bakal menendang PKS keluar koalisi. Hanya saja, sekarang semua menjadi sulit, karena jika PKS tak diberi sanksi oleh SBY maka mitra koalisi lainnya akan mempertanyakan itu.

" Bahkan bisa bersikap keras," kata dia.

SBY juga, kata Gun Gun pasti memikirkan, andai PKS keluar dan menjadi oposisi, maka kekuatan di luar kubu pendukung pemerintah bertambah amunisi politiknya. Maka, oposisi tak lagi sebatas PDI-P, Hanura, atau Gerindra, tapi ditambah PKS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun