Tapi ada juga yang sikapnya tak begitu tegas, akan mengawal bila eksploitasi itu jadi dilakukan. Rakyat, kata para caleg tak boleh dikorbankan.
" Sekarang jadi bahan kampanye juga. Semuanya mengatakan, rakyat harus
dibela. Bila rakyat menolak, para caleg juga akan menolak," kata Eka.
Salah seorang caleg yang menjadikan isu Ciremai di jual, sebagai bahan kampanyenya adalah Muflizar. Muflizar, adalah caleg Partai Hanura untuk daerah pemilihan Jawa Barat X, yang meliputi Kabupaten Kuningan, Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran. Menurut Muflizar, justru yang harus digenjot oleh Pemda Kuningan itu, adalah potensi pariwisata.
" Isu terheboh Kuningan saat ini, eksplorasi gas di Ciremai oleh Chevron, ini harus dicegah. Hasilnya tak sebanding dengan kerugian," kata Muflizar.
Biarlah, kata dia, Ciremai tetap jadi sumber penghidupan alami bagi masyarakat, tanpa harus dijua kepada asing. Dia sendiri dalam
kampanyenya, mengakui selalu mengangkat soal isu Ciremai dijual.
"Enggak boleh gunung itu dijual asing. Dan Tak pernah ada sumber daya yang dikelola asing, untungkan masyarakat. Kalau untungkan elit iya. Lihat saja Freeport. Karena itu Ciremai, tak boleh dijual dan dikuasai asing," katanya.
Biarkan kata dia, Ciremai menjadi wilayah konservasi. Gunung itu, adalah sumber air bagi masyarakat Kuningan dan Cirebon. Bila sudah ada ekplorasi disana, ia khawatir daya dukung lingkungan tergerus. Kasus
Freeport di Papua, adalah contoh nyatanya.
"Berapapun yang didapat, kerugiannya luar biasa. Ini sekarang belum ditanda tangani, masih ada peluang untuk dicegah. Ciremai adalah simbol, sumber penghidupan. Kalau dijual ke asing, asing itu profit