"Apa mungkin jatuh, ya, Mbak?"
"Tidak tahu, Mbak. Ini saya puasai terus supaya ia bisa lekas kembali. Saya pun punya niat kalau sampai ada siapa saja yang menemukan dan mengembalikan barang itu akan saya beri upah yang pantas untuknya." Ujar Marni sambil menyimpan rasa sesal dalam-dalam atas keteledorannya.
"Bagaimana rupa barang Mbak Marni yang hilang itu?" Dina mencoba mencari tahu rincian barang yang hilang milik pelanggan setianya itu.
Marni pun menceritakan rincian barangnya yang hilang itu kepada Dina dan berharap ia dapat menghubunginya jika telah menemukan barangnya nanti.
"Sekarang rencananya saya mau cari gelang untuk gantinya. Hehe." Ucap Marni beberapa saat kemudian usai ia menceritakan spesifikasi barangnya yang hilang kepada Dina.
"Ya, silakan dipilih, Mbak. Ini ada model yang baru, kok!"
"Coba saya lihat yang ini, Mbak!" Jawab Marni sambil menunjuk sebuah gelang yang kilauannya tampak paling bening di antara barang yang lain.
*
"Mbak, saya mau jual barang milik tetangga saya. Apa benar barang ini dulunya berasal dari toko ini?" Tanya seorang ibu berpostur tambun pada Dina.
"Kalau keterangan di suratnya sih benar dari toko ini. Tapi untuk barangnya coba saya cek dahulu, ya!" Jawab Dina memeriksa barang yang telah diserahkan oleh ibu paruh baya itu. "Sebentar, ya, Bu. Saya timbang dulu." Lanjutnya.
"Mohon maaf, Bu. Ini keterangan suratnya memang benar dari toko kami. Tapi mohon maaf, barang yang ibu bawa ini tidak cocok dengan keterangan yang tertera di dalam surat." Dina mencoba bersikap profesional.