Dul Kaher berencana untuk mengunjungi kantor Pak Poltak. Sudah lama sekali sebenarnya ia berencana untuk mengunjungi sosok yang sangat sensasional itu. Lantaran keunikan karakternya itulah yang menjadikan Dul Kaher semakin kesengsem dan penasaran untuk segera bertemu dengannya.
Besok pagiSelain itu, siapa saja juga sudah tahu, hampir tidak ada orang yang meragukan keilmuan, sikap humoris dan humanis dari Pak Poltak. Diantara sifat inilah yang membuat Dul Kaher semakin mengaguminya.
Belum lagi, segudang pengetahuannya di bidang pertanian yang seringkali menjadi rujukan. Baik oleh para pakar maupun masyarakat awam. Memandang semua kelebihan yang melekat padanya itu, semakin membuncahlah perasaan Dul Kaher untuk lekas mengunjungi kantornya yang beralamat di Gang Sapi Jakarta itu.
Tak terperi rasa kebahagiaan yang terpancar dalam hatinya saat ia bertemu dengan sosok inspiratif ini nanti. Sebab secara tak langsung, melalui tulisan-tulisan Pak Poltak, Dul Kaher telah banyak belajar tentang cara mengajar tanpa mengajar. Menjadi guru tanpa harus berkesan menggurui.
Dul Kaher bergumam, mungkin saja makrifat ilmu yang dimiliki oleh Pak Poltak itu adalah berkat pemahamannya yang sudah sangat luas dan mendalam tentang sosiologi yang juga telah ia praktikkan dalam kesehariannya.
***
Awalnya, Dul Kaher sempat bimbang untuk bepergian jauh ke lokasi Pak Poltak itu. Lantaran latar belakangnya yang udik dan jarang bepergian, sehingga ia pun merasa khawatir jika nanti akan tersesat di tengah jalan. Untuk menyiasati hal itu, maka ia pun berencana untuk mengajak serta seorang kawannya yang bernama Mas Dab sebagai teman perjalanan.
Mas Dab yang merupakan seorang dosen di salah satu kampus di Semarang ini kebetulan juga punya hobi travelling. Ditambah, saat ini ia sedang liburan. Maka, sudah barang tentu dengan sepenuh hati ia akan menerima ajakannya, gumam Dul Kaher.Â
Benarlah dugaan Dul Kaher. Ternyata Mas Dab juga bersikap sangat antusias mendapat ajakan dari Dul Kaher itu. Apalagi ia sempat bercerita bahwa tujuan perjalanannya itu adalah untuk berkunjung pada salah seorang akademisi, tambah menggelora lah hatinya untuk lekas memulai perjalanan menuju Markas Poltak Center yang berada di Jakarta itu.
***
Sesampainya di Poltak Center, keduanya dicegat oleh seorang security alias petugas keamanan yang tengah berjaga di posnya.
"Selamat pagi. Mohon maaf, ada yang bisa saya saya bantu?" sapa petugas keamanan itu dengan ramah namun tetap dengan nada tegas kepada mereka.
"Mohon maaf, saya ingin bertemu dengan Pak Poltak." jawab Dul Kaher.