"Wah, bisa juga itu. Terima kasih atas kesempatan ini." tampak aura kebahagiaan terpancar dari wajah Mas Dab. Ia sangat bergembira sebab merasa bahwa harapannya itu ibarat akan bertepuk dengan dua tangan.
Begitulah Mas Dab dan Pak Poltak menjalin kesepakatan di bidang penelitian bersama ini. Sementara itu, Dul Kaher yang awalnya ingin banyak-banyak bertanya dan mencari hikmah kehidupan dengan cara menimba ilmu dari Pak Poltak, entah kenapa secara tiba-tiba ia pun telah merasa puas dengan hanya menyimak percakapan antar keduanya yang begitu kental dengan nuansa akademis tersebut.
Ia merasa apa yang telah diperolehnya di Poltak Center itu sudah lebih dari cukup untuk menjawab gemuruh rasa penasaran dalam hatinya tentang sosok Poltak yang biasa bercanda di Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H