Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bab XVII: Gemintang dan Rembulan yang Bersimpuh di Hadapan Sang Nabi

21 Desember 2020   16:59 Diperbarui: 22 Desember 2020   08:22 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Al-Qur'an (Unsplash/olah pribadi) 

***

Kawan, berdasarkan kisah Nabi Yusuf dan keluarganya tadi, kiranya kita dapat mengambil beberapa pelajaran berharga yang terkandung di dalamnya.

Pertama, mengenai pentingnya sikap sabar dalam menghadapi berbagai ujian.

Dari kisah nubuwah tentang Nabi Yusuf dan keluarganya yang telah menjalani bentuk-bentuk ujian yang berat dan bertubi-tubi dari Allah SWT ini, kiranya kita menjadi lebih tahu bahwa Allah juga memberikan kebahagiaan kepada mereka berkat laku kesabaran yang mereka amalkan saat menjalani ujian-ujian itu.

Sikap sabar dapat mereka miliki saat menjalani berbagai cobaan itu sebab mereka senantiasa menyadari bahwa Allah akan selalu hadir untuk membersamai mereka dalam menghadapi berbagai ujian itu dengan jarak yang begitu dekat dengan diri mereka, sehingga dalam kondisi bagaimanapun dahsyatnya cobaan itu tidak sekalipun yang akan menggoyahkan keyakinan mereka.

Sebab di dalam dada mereka senantiasa terpatri sebuah keyakinan bahwa Allah begitu dekat dengan mereka bahkan dengan jarak yang lebih dekat dibandingkan denyut nadi yang mereka miliki--ana aqrabu ilaihi min hablil wariid.

Jika mereka menganggap masalah itu terlalu besar untuk mereka tanggung, mereka lekas menyadari bahwa mereka masih memiliki Tuhan yang Maha Besar yang keagungan-Nya bukanlah tandingan yang sepadan atas himpunan masalah yang mereka hadapi.

Begitu kerdilnya himpunan masalah-masalah itu di hadapan-Nya sehingga kepada-Nya-lah sepatutnya seorang hamba akan memasrahkan diri atas segala masalah yang dianggap menghimpit itu.

Kedua, meneladani sikap tawakkal Nabi Ya'qub AS

Nabi Ya'qub senantiasa mempercayai sepenuhnya mengenai takdir Allah yang akan dijalani oleh anaknya (Yusuf), sehingga beliau pun tidak henti-hentinya bertawakkal atau memasrahkan apa saja yang telah ditetapkan oleh Allah itu akan berlangsung sesuai dengan kehendak-Nya.

Selain itu, beliau juga selalu mampu untuk meng-husnuzzhann-i (berbaik sangka) bahwa segala hal yang telah Allah tetapkan atas seluruh hamba-Nya, pastilah itu baik adanya, sehingga dengan bersikap demikian beliau pun dengan begitu tegarnya menerima segala macam ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun