5 lampu merah yang saya lalui sepanjang jalan raya Bogor pengamennya mendengadang lagu yg sama: "Bila ingin melihat ikan, di dalam kolam, tenangkan dulu airnya sebening kaca"
Dalam praktik meditasi, air kolam yg keruh disebut Kukkucca (pali): Keadaan batin yang gelisah.
Dalam kegelisahan, rialitas sulit dilihat.
Kalau lagi kelilit banyak problem, apa yang penting dari problem tersebut jadi kabur dari penglihatan.
Kalau lagi sedih, kicau burung-burung nan merdu pun jadi koor rintihan, dan sumber kesedihan pun sulit ditemukan.
Demikian juga kalau kita lagi jengkel, semua yang dilihat hanya mengesalkan hati, dan jika kita coba-coba mengatasi kejengkelan, yang ada malah meledak jadi amukan.
Kolam yang beriak, hanya menampilkan sesuatu yang  kabur dan bias.
Jika dalam praktek meditasi, keadaan kukkucca tersebut alih-alih mengungkap realitas batin: annicha, dukkha, dan  annata, meditator malah terperangkap waham sendiri.
Batin dan keadaan batin adalah annicha. Tidak kekal. Entah kesedihan atau kegembiraan asasinya adalah fenomena yang sementara.
Batin dan keadaan batin adalah dukkha. Ketidak puasan. Kegembiran bukanlah sensasi mutlak yang berdiri sendiri, ia merupakana kesedihan dalam wajah lainnya.
Batin dan keadaan batin adalah annata. Tidak ada inti.Â