Kinanti
Tak penting lama waktu menanti
entah esok, kini atau tidak sama sekali
menanti berarti embun pagi dengan dinginnya
hujan dengan airnya
tangis dengan isaknya
cinta dengan kehilangannya
***
'K'
Rindu berarti benih perih sisa madu
pupuk dan airnya segala ceritra
tumbuh dan buahnya kegilaan dan sakit jiwa
***
Harap
Hujanilah hatinya yang meretas
kehidupan tanpa alas
biar basah dan benih tumbuh tertatih
lalu dukanya yang merobek lukanya
jadi gerak satti, samadhi dan mati
oleh cinta yang meledak mendobrak
***
Sunyata
Kesepian ini alasan dari kepastian yang dicari
***
Â
Guru Palsu
Komat-kamit rapal mantra
mengusir demit hantu dukkha
kentutmu ngelepus tak kuasa kau ja
ga
jagat raya sesumbar kau punya
Kelana!
Takut dan sepimu itu yang kau jajak
orang sakit engkau bajak
guru murid koor baca sajak
dompetmu penuh muridmu ngeluh
***
Pannati
Kerjamu memulung sampah
apapun yang kau sebut faktanya limbah
tapi apa lacur
mabuk orang dibuatnya
Tuhan, dewa, bahagia, cinta sebutan kau reka
tak kalah serunya, tarekat sesumbar dicipta
ada murid guru jadi derama
cukup!
santai aja kenapa..
duduk bersandar dibawah rimbun ini
lihat dan dengar
adakah denyut daun batang dan akar kini
***
Paramatha
Biarkan senja menatapmu manja
langit jingga sekitar jelaga
jangan tangkap sebagai citra
Tenang sebentar bersama semilir angin dermaga
asasnya bukanlah nokhta
hanya denyut ada-tiada
banyak mengira itu nama-rupa
hanya getar
menyusup
meresap hidup
***
Â
Mimpi
Pejamkan mata sejuta abad lamanya
rasakan nafas masuk-keluar melangit jaraknya
terlalu jauh lari kau kira
disini kini nyatanya hanya
***
Daim Diam
Tungak-tengok kelana liar
tanah merah dikira marah
pohon tua disangka ada
terselubung yang dicari jauh dilubuk bumi
kelana!
keheningan jangan dicari pikiran
juga disentuh perasaan
ia pemalu dan selalu pemula
ia diam
daim
perginya
memetik batin malam