Mohon tunggu...
Rosid Net
Rosid Net Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ketika orang lain melihat saya baik, itu artinya Allah sedang menutupi keburukan saya. Ketika orang lain menilai saya benar, itu artinya Allah sedang menutupi kesalahan saya. Ketika orang lain memandang saya rajin, itu artinya Allah sedang menutupi kemalasan saya. Ketika orang lain menganggap saya pandai, itu artinya Allah sedang menutupi kebodohan saya. Ketika orang lain mendengar saya jujur, itu artinya Allah sedang menutupi kedustaan saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cita Rasa Kebanggan akan Indonesia

2 Mei 2011   03:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:10 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kenapa saya bangga ?.


"Karena dengan menjadikan saya sebagai bagian dari bangsa Indonesia, itu artinya Allah Menyayangi Saya dan Bangsa Indonesia".

Kenapa berpikir demikian, apakah orang-orang di bangsa lain tidak disayangi Allah SWT ?


Allah menyayangi semua hamba-Nya. Hanya cara Allah dalam menyayangi hambanya itu beragam dengan berbagai cara-Nya. Kalau kita berusaha untuk terus bersyukur Insya Allah kita akan merasakan kalau Allah itu ternyata memang benar-benar menyayangi diri kita, dan kadang seolah-olah diri kitalah yang paling Allah sayangi.

Saya tidak bisa membayangkan seandainnya saya di lahirlkan di Somalia. Apa Somalia seolah-olah negara yang hina ?, Tentu tidak, tapi saya rasa kita akan sepakat kalau bangsa Indonesia patut bersyukur kepada Allah SWT dengan keadaanya saat ini walaupun belum kondusif seratus persen, dibandingkan dengan saudara-saudara kita di Somalia yang terus dalam bayang-bayang konflik dan kelaparan masal. Tapi ingat, bersyukur bukan dengan tertawa terbahak-bahak disaat orang lain dalam kesulitan. Bersyukur dengan terus semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Saat ini memang kita bisa dibilang jauh lebih kondusif dibanding dengan Somalia, tetapi andaikata kita menjadi bangsa yang lalai, bukan sesuatu yang mustahil Allah akan menjadikan bangsa kita jauh lebih buruk kedaannya dibanding Somalia  (naudzubillah).

Saya tidak sanggup membayangkan seandainya saya harus ditakdirkan menjadi bagian dari warga Korea Utara. Hidup dalam tekanan rezim yang sangat luar biasa ketat, diharuskan menuhankan sang kepala negara. Jangankan berbuat salah, tidak berbuat salahpun bisa tertuduh sebagai pelaku kesalahan. Ternyata Allah memang masih menyanyangi saya, Allah takdirkan diri saya untuk menjadi bagian dari bangsa Indonesia, suatu bangsa yang masih memberikan kebebasan untuk memilih demi sebuah kebaikan dan kemaslahatan.

Dengan ditakdirkannya saya berbangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam kekayaan, jelas Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi bagian "agen pemelihara" amanat-Nya. Itu artinya, Allah memberikan saya (dan kita semua bangsa Indonesia) jalan ibadah yang penuh keindahan. Kita diberikan kesempatan untuk menjaga lautannya yang jernih dan kaya akan biota laut yang memiliki nilai tak terkira. Kita diberikan kesempatan untuk memelihara gunung-gunung-Nya yang menjadi tiang pancang bumi. Kita diberikan kesempatan untuk menjadi pelestari  hutan-hutan-Nya yang menjadi jantung bumi. Subhanallah... luar biasa besarnya kepercayaan Allah dalam menitipkan amant-Nya kepada bangsa Indoneisa. Tidakkah kita menyadari itu ? dengan kondisi demikian, mudah-mudahan kita bisa menjadi bangsa yang amanah.


   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun