Nah, kepada orang-orang seperti inilah baru kemudian diberikan pertanyaan "Kenapa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia ?". Jawabannya pasti beragam, namun biasanya sangat normatif, seperti alamnya yang kaya raya, suku dan ras yang beraneka ragam, budayanya yang eksotik dan menarik, pemandangannya alamnya indah-indah, kaya akan aneka ragam tumbuh-tumbuhan dan binatang, dan lain sejenisnya.
Sepintas kalau kita cermati hal-hal normatif yang kita bangga-banggakan tersebut lebih cenderung kepada kondisi Indonesia berpuluh-puluh tahun atau berabad-abad silam. Artinya apa, artinya hal yang dibanggakan tersebut merupakan kondisi normal dan utuh saat pertama kali Tuhan menciptakan bangsa Indonesia. Yang kita banggakan tersebut semuanya kondisi "fitrah" lahiriah bangsa Indonesia.
Kita bangga dengan kekayaan alam Indonesia, tapi kita cenderung merusaknya dan lalai untuk menjaganya.
Kita bangga dengan suku dan ras yang beraneka ragam, tapi "dikepala" kita masih tertanam prinsip primordialis.
Kita bangga dengan budaya bangsa kita, tapi kita lebih senang dengan berperilaku budaya bangsa barat dan secara langsung ataupun tidak kadang kita malah menjadi bagian dari agent of culture budaya luar. Giliran budaya kita diakui oleh bangsa lain saja baru mencak-mencak, padahal kitanya sendiri tidak melestarikannya. Apa itu bukan munafik namanya ?
Kita bangga dengan pemandangan alam negeri kita yang elok nan mempesona, tapi kita hanya sebatas mengkonsumsi dan mengeksploitasi keindahan-keindahan tersebut.
Apalah artinya semua rasa bangga tersebut kalau kita tidak menjadi bagian dari "agen pemelihara" bangsa sebagaimana Tuhan menitipkan bangsa kita kepada tangan-tangan kita ?. Tapi bagaimanapun secara lebih khusus dan mendalam saya yakin sahabat-sahabat semua mempunyai jawaban masing-masing di dalam diri "kenapa bangga sebagai bangsa Indonesia" yang Insya Allah tidak akan mengurangi rasa kebangsaannya (Amin...)
Lalu bagaimana dengan Saya ?
Apakah saya merasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia ?,
"Ya, saya bangga !".