Fast fashion dibuat secara massal oleh karena itu pabrik tekstil memproduksi secara besar besaran sehingga bahan bakar fosil dan batu bara yang menjadi bahan bakar pabrik otomatis penggunaanya banyak dan mencemari udara.Â
Serta dari hasil pembakaran bahan bakar tersebut menghasilkan gas rumah kaca sehingga berakibat pula pada perubahan iklim, dan pada tahap pewarnaan tekstil merupakan tahap yang paling mencemarkan air bersih nomor satu.
Bagaimana para gen z mengetahui itu fast fashion? Ciri ciri produk fast fashion yakni harganya murah, sangat mengikuti trend, biasanya model pakaian tidak jangka Panjang atau timelessness.Â
Adapun gen z bisa mengurangi kebiasaan membeli pakaian fast fashion tersebut, bisa diganti dengan membeli pakaian brand lokal yang produksinya tidak massal dan juga bahan yang digunakan ramah lingkungan seperti contoh brand lokal Sejauh Mata Memandang, Pijak Bumi, Sukkha Citta, Cotton Ink.Â
Juga sebaiknya gen z bisa mengurangi screen time pada gadget agar tidak implusif membeli pakaian online dan juga dengan mengurangi screen time mata juga beristirahat dari layar gadget.Â
Serta gen z juga bisa membeli pakaian yang bisa jangka panjang modelnya sehingga tidak terus menerus membeli baju.Â
Gen z bisa juga melacak pengeluaran dan menetapkan anggaran belanja sehingga gen z tidak boros ataupun implusif membeli barang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H