Mohon tunggu...
Kanaya Mulia Putri
Kanaya Mulia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

hobi nulis dan edit foto

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Surat untuk Gen Z: Implusif dan Senangnya Gen Z Mengikuti Tren Fashion Menjadi Boomerang

6 Januari 2024   23:10 Diperbarui: 23 Januari 2024   15:37 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pakaian, membeli pakaian. (Sumber: SHUTTERSTOCK/DIPRODUCTIONS via kompas.com)

Dimulai dengan penenunan dan pemintalan, yang memerlukan akselerator atau pelumas pada mesinnya kemudian menggunakan senyawa kimia dalam proses produksinya, seperti cairan pemutih, surfaktan, pelembut, zat pewarna, serta bahan kimia lainnya.

Sekitar 18,6 juta ton tekstil dibuang ke tempat pembuangan sampah dan dibuang ke laut pada tahun 2020. Selain itu, konsumen rata-rata membuang 60% pakaian mereka hanya dalam satu tahun. 

Sampah tekstil global akan mencapai 300 juta ton pada tahun 2050 jika tren ini terus berlanjuT. Menurut studi YouGov, 66% orang dewasa di Indonesia membuang setidaknya satu potong pakaian dan 25% membuang lebih dari sepuluh potong pakaian setiap tahunnya.

Pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil, yang merupakan 12% dari limbah rumah tangga, menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN KLHK).

sumber: unsplash.com
sumber: unsplash.com

Melonjaknya fast fashion pada gen z lalu orang-orang mulai memperhatikan dampak buruk untuk kedepannya maka muncullah kampanye "BUY LESS, CHOOSE WELL, MAKE IT LAST". 

Kampanye ini diserukan oleh Vivienne westwood seorang designer dari Inggris sebagai pedoman untuk para gen z atau pun orang orang yang sangat suka berbelanja mengikuti trend. 

Ada tiga poin yang diutamakan dalam kampanye Vivienne westwood yang pertama jangan implusif membeli barang baru, kedua beli pakaian dengan material ramah lingkungan, dan yang ketiga gunakan pakaian yang secara desain bagus dan kualitas terbaik maka orang-orang akan jarang membeli pakaian baru. 

Kampanye "BUY LESS, CHOOSE WELL, MAKE IT LAST" salah satu upaya untuk menciptakan industri fashion yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. 

Dengan mengurangi konsumsi pakaian, memilih pakaian dengan bijak, dan merawat pakaian agar tahan lama, dapat turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan masyarakat.

Kurangnya pengetahuan konsumen gen z dan kesadaran akan dampak lingkungan dari limbah tekstil menjadi masalah besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun