Pada hari selasa tanggal 10 Januari 2023, Penulis melakukan pembelajaran yang disusun menjadi praktik baik ini. Pembelajaran dilakukan di kelas 11 A-Level SMAS Kharisma Bangsa, yang terletak di Jalan Terbang Layang no 21, Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.Â
Penulis, Khoirul Anam, B.Sc, merupakan salah satu pengajar di sekolah ini. Pada praktik baik ini, Penulis ingin meningkatkan motivasi belajar dan hasil capaian pembelajaran peserta didik dengan mengimplementasikan model pembelajaran inovativ Discovery Learning didukung dengan penggunaan teknologi geogebra dalam pembelajaran. Praktik baik ini ditulis dengan metode STAR, yaitu Situasi, Tantangan, Aksi dan Refleksi.
Situasi
Melihat kembali ke pembelajaran yang dilakukan pada beberapa tahun terakhir, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang terjadi pada pembelajaran materi Turunan -- fungsi naik dan fungsi turun. Beberapa masalah yang terjadi diantaranya motivasi belajar peserta didik rendah, partisipasi peserta didik dalam pembelajaran rendah serta penggunaan media pembelajaran yang minim dan belum sesuai.Â
Masalah-masalah tersebut adalah masalah yang penting untuk ditemukan penyelesaiannya karena hal tersebut mempengaruhi rendahnya hasil belajar peserta didik. Dari hasil ekplorasi penyebab masalah, baik melalui kajian literatur maupun melalui wawancara dengan rekan dan juga pakar, akar penyebab masalah-masalah yang terjadi di pembelajaran adalah model pembelajaran yang masih konvensional dan belum "student centered".
Praktik ini penting dibagikan karena berdampak positif dalam proses pembelajaran, minat belajar peserta didik terhadap materi Turunan menjadi lebih meningkat, hal ini terlihat dari keaktifan mereka selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan praktik baik ini saya berharap dapat memberikan tambahan ide kepada rekan-rekan sejawat dalam merencanakan pembelajaran serta memotivasi teman-teman sejawat untuk terus meningkatkan kemampuan diri khususnya terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sesuai perkembangan zaman.
Penulis mengawali dengan mengidentifikasi masalah-msalah yang terjadi dalam pembelajaran, melakukan kajian literatur dan wawancara rekan sejawat/pakar untuk mengekplorasi penyebab masalah dan kemudian menentukan akar penyebab masalah. Penulis lalu mengeksplorasi alternatif solusi yang bisa diimplementasikan dan kemudian menentukan solusi yang digunakan dalam praktik pembelajaran rencana aksi.
Pada tahap berikutnya penulis menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengimplementasikan alternatif solusi yang telah ditentukan. Dilanjutkan dengan pelaksanaan rencana yang telah disusun pada kegiatan PPL. Dari pelaksanaan ini, dilakukan analisis proses dan hasil pembelajaran yang menjadi bahan refleksi pembelajaran.
Tantangan
Dalam pelaksanaan paktik pelaksanaan rencana yang telah disusun, penulis menghadapi beberapa tantangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yakni banyak peserta didik yang menganggap materi turunan adalah materi yang sulit, rata-rata nilai peserta didik pada materi ini masih rendah dan penggunaan teknologi masih belum optimal.
Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, beberapa pihak berperan aktif bersama Penulis. Pertama, Dosen pembimbing dan guru pamong selalu memberikan arahan dan meluruskan pandangan penulis pada tiap tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan.Â
Kedua, Kepala sekolah memberikan izin dan nasihat, mendukung dan menyemangati penulis. Ketiga, pakar pendidikan matematika memberikan pandangan mengenai pembelajaran matematika dari sudut pandang yang unik. Berikutnya rekan sejawat membantu penulis pada berbagai tahap pelaksanaan praktik baik ini. Dan terakhir peserta didik kelas 11 sebanyak 15 orang yang mengikuti pelakasanaan strategi yang telah disusun.
Aksi
Langkah-langkah yang penulis lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:
- Berkoordinasi dengan kepala sekolah.
- Menyamakan persepsi dengan Dosen pembimbing dan guru pamong.
- Melakukan wawancara dengan kepala sekolah, pakar, guru dan rekan sejawat serta mencari kajian literatur untuk menentukan penyebab masalah dan alternatif solusinya.
- Merumuskan solusi untuk permasalahan.
- Menyusun rencana pembelajaran, mulai dari perancangan RPP, LKPD dan bahan ajar yang menarik, serta media yang interaktif dengan mengimplementasikan solusi permasalahan yang telah ditentukan.
- Melaksanakan pembelajaran dengan peserta didik dari kelas 11 pada hari selasa tanggal 10 Januari 2023.
- Melakukan analisis hasil dan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
- Menyusun refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.
Untuk menangani masalah terpilih yang telah diidentifikasi, diimplementasikan model pembelajaran "Discovery Learning" dan penggunaan media geogebra dalam pembelajaran. Dari implementasi strategi ini, diharapkan peserta didik memiliki motivasi belajar lebih tinggi dalam mengikuti pembelajaran sehingga berujung pada pencapaian hasil belajar yang lebih baik.
Pada tahap pendahuluan pembelajaran, Penulis membuka pembelajaran dengan salam dan menanyakan kabar peserta didik. Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan kehadiran dan doa yang dipimpin oleh salah satu peserta didik.
 Setelahnya Penulis melakukan apersepsi untuk mengingatkan peserta didik akan materi yang sebelumnya dipelajari. Penulis juga memberikan motivasi belajar dan tujuan pembelajaran.
Pada tahap inti pembelajaran, Penulis mengimplementasikan model pembelajaran "Discovery learning". Pertama, Penulis memberikan stimulus mengenai fungsi naik dan turun dengan aktifitas video.
 Pada fase kedua yaitu identifikasi masalah, Penulis mengajak peserta didik untuk memikirkan, apakah status sebuah fungsi itu naik atau turun bisa tentukan dengan cara lain selain dengan melihat gambar grafik fungsinya. Kemudian Penulis memberitahukan kepada peserta didik bahwa dengan mengikuti kegiatan yang tertuang pada LKPD, peserta didik akan menemukan metode lain untuk menentukan apakah sebuah fungsi itu naik atau turun.
Pada fase berikutnya, pengumpulan dan pengolahan data, peserta didik mengerjakan setiap permasalahan yang diberikan pada LKPD. Peserta didik diberikan link geogebra (https://www.geogebra.org/classic/hymsaz6c) untuk membantu pengerjaan LKPD. Peserta didik juga diperkenankan untuk menggunakan alat bantu hitung serta bahan ajar dan buku sebagai rujukan dalam penyelesaian masalah yang diberikan. Pada fase ini, Penulis memantau berjalannya kegiatan dan memberikan bantuan jika ada kelompok yang mengalami kendala.
 Pada fase kelima, yaitu pembuktian, peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pengerjaan kelompoknya di depan kelas. Peserta didik yang lain diminta untuk membandingkan hasil pengerjaan mereka dan memberikan tanggapan atau pertanyaan jika diperlukan.
 Pada fase terakhir model "Discovery Learning", dengan memberikan beberapa pertanyaan, Penulis mengarahkan peserta didik untuk menarik benang merah dari masalah yang diberikan yaitu keterkaitan antara turunan dengan fungsi naik atau fungsi turun. Kemudian Penulis memberikan penguatan mengenai konsep yang ditemukan dan menunjukkan beberapa worked example yang ada pada buku pegangan siswa.
Pada tahap penutupan, Penulis memberikan post-test untuk melihat hasil pencapaian pembelajaran peserta didik. Lalu Penulis mengajak peserta didik untuk merefleksi pembelajaran yang telah dilalui. Lalu pembelajaran ditutup oleh Penulis dengan doa dan salam.
 Beberapa pihak terlibat dalam pelaksanaan praktik rencana aksi yang telah disusun, Penulis sebagai guru mata pelajaran, rekan sejawat sebagai observer, staff IT sebagai kamerawan dan peserta didik kelas 11 A-Level sebanyak 15 orang.
Disamping itu, Penulis juga menggunakan beberapa materi dalam pelaksanaan strategi yang telah direncanakan, yaitu LKPD, Powerpoint, video pendek, laptop, proyektor dan aplikasi Geogebra.
Refleksi Hasil dan dampak
Dari langkah-langkah aksi yang Penulis telah lakukan, Penulis mengamati beberapa dampak yang terlihat dari proses maupun hasil pelaksanaan strategi yang telah disusun. Dampak pertama, penerapan model pembeljaran inovativ, dalam hal ini Discovery Learning, dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peserta didik terlihat lebih semangat dan aktif dalam mengikuti diskusi kelompok dan semua tahap pembelajaran. Dampak kedua, penggunaan applikasi Geogebra sangat membantu peserta didik memahaman materi. Peserta didik juga merasa lebih senang dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Berdasarkan analisi proses dan hasil pelaksanaan strategi yang telah disusun, Penulis merasa strategi ini memberikan hasil yang efektif. Hal ini terlihat dari proses diskusi kelompok, dimana peserta didik dengan aktif bekerja sama dengan teman satu kelompoknya menyelesaikan permasalahan yang diberikan pada LKPD.Â
Selain itu, peserta didik juga berhasil menentukan dengan tepat konsep utama yang ingin dicapai dalam pelaksanaan strategi ini. Selain itu, dari analisis hasil pembelajaran, baik dari LKPD maupun post-test, hasilnya sangan memuaskan.
Dari LKPD, hanya ada satu kelompok yang tidak mampu menyelesaikan seluruh permasalahan yang diberikan karena kekurangan waktu untuk menyelesaikannya. Selebihnya, kelompok lainnya berhasil menyelesaikan LKPD dengan tepat. Sedangkan dari hasil pengerjaan post-test, 13 dari 15 peserta didik tuntas dimana 4 diantaranya berhasil mendapat nilai sempurna. Ini memberikan nilai ketuntasan pada 87% dari keseluruhan peserta didik.
Pelaksanaan strategi ini mendapat tanggapan positif dari beberapa pihak. Rekan sejawat yang bersedia menjadi observer menyampaikan bahwa peserta didik terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran menggunakan strategi yang telah disusun. Melalui formulir refleksi pembelajaran yang diberikan beberapa peserta didik menyampaikan bahwa pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan karena didukung dengan penggunaan teknologi dan kerja kelompok.
Strategi yang telah direncanakan meberikan hasil yang baik dikarenakan oleh beberapa faktor. Faktor pertama, Dosen pembimbing, Guru pamong serta rekan peserta PPG yang telah memberikan bimbingan, panduan, serta pandangannya dalam penyusunan strategi ini. Faktor kedua, Kepala Sekolah dan rekan sejawat serta staff IT yang telah membantu mengkoordinasikan dan mendukung pelaksanaan strategi ini. Dan yang terakhir adalah ketersediaan fasilistas yang memadai di sekolah meliputi internet, komputer kelas, proyektor dan smartboard.
Dari keseluruhan rangkaian proses ini, baik dari penyusunan rencana hingga pelaksanaan serta analisis, pertama Penulis memahami bahwa untuk mendapatkan capaian hasil pembelajaran yang tinggi, perencanaan yang baik dan detail perlu dipersiapkan.Â
Pelaksanaan analisis dilanjutkan dengan tindakan refleksi juga sangatlah penting untuk memahami apakah rencana strategi yang telah disusun memberikan hasil yang diharapkan. Selain itu, analisis dan refleksi ini juga penting untuk upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan strategi ini untuk pembelajaran materi yang sama pada masa yang akan datang. Kedua, Penulis yakin dengan penggunaan model pembelajaran inovatif discovery learning dan penggunaan teknologi Geogebra dalam pembelajaran Turunan akan membantu siswa memiliki motivasi belajar lebih tinggi, yang berujung dengan pencapaian hasil belajar yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H