Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Empat Konsep Takdir

3 November 2020   06:25 Diperbarui: 3 November 2020   06:34 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit tambahan, membahas takdir sebenarnya cukup rawan bagi masyarakat awam. Dalam redaksi kitab Hushun al-Hamidiyyah, memang ada semacam peringatan, agar jangan terlalu dalam membahasnya. Harus diketahui, tapi tak perlu dibahas jauh-jauh.

Sebab kita tahu jika belajarnya otodidak, cuma baca-baca artikel, apalagi hanya ikut pengajian YouTube. Ditambah bila masih awam, pasti akan muncul banyak pertanyaan. Kok begini? Kok begitu?

Semakin banyak pertanyaan yang membingungkan diri sendiri, akhirnya akan berbahaya jika bisa mendorong dia kepada kesimpulan pribadi yang ternyata merupakan akidah menyimpang, seperti qadariyah dan jabariyah. Sebab masalah pendalaman terkait takdir tergolong permasalahan yang rumit dan tidak sederhana. Sementara dia gak tahu kesimpulannya benar atau salah.

Lain lagi jika ada guru yang benar-benar membimbing, belajar di pesantren misalnya. Gak akan ditakutkan terjadi salah paham, karena bila murid terlihat keliru, ada sang guru yang akan meluruskan.

Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun