Pada akhirnya, untuk menikmati puisi-puisi eyang Sapardi, seperti halnya kata pak Bakdi Soemanto, kita perlu latihan.
Menulis puisi mungkin bisa menjadi semacam curhat terang-terangan dengan bahasa isyarat. Sajak adalah rangkaian kalimat yang sangat pribadi, sebab meskipun semua orang bisa membaca sajak-sajak kita, namun tidak semua dari mereka mampu mengerti apa maksudnya.
"Jika puisi ini mengingatkan kita agar tidak memetik bunga, sebenarnya suatu peringatan bahwa bunga itu nantinya akan mati sendiri dengan indah." (Bakdi Soemanto)
Kita bisa mencurahkan keluh kesah, tanpa takut ataupun ada perasaan resah bila terjadi hal yang tidak diinginkan dari sebuah kesalahpahaman. Kita bisa berkilah, bisa mengelak, bahwa yang orang lain pahami bukanlah apa yang kita kehendaki. Meskipun mungkin kita jadi berdusta, terhadap para pembaca yang teliti.
"... Tetapi, kita harus insyaf pula bahwa penjelasan dan penafsiran sajak tidak pernah dapat menggantikan sajak itu sendiri. Sebab, sajak yang baik adalah ekspresi yang ideal dari kebenaran yang direbut dari kehidupan." (Profesor Dr. Andries "Hans" Teeuw)
Dalam penilaian pak Bakdi Soemanto, puisi bagi Sapardi Djoko Damono adalah alat ucap kecil, dalam rangka meraih penyajian pengalaman yang lebih besar. Walaupun puisi juga bisa menjadi gambaran besar untuk menyajikan hal yang kecil. Semua bisa dicitrakan dengan simbolisasi. Kisah hidup satu orang bisa menjadi pelajaran bagi semesta lain yang peduli. Kita hanya perlu bercermin, berharap tidak harus mengalami kepahitan sebab kecerobohan.
Jangan sampai mendulang kecewa, karena enggan membaca sejarah dan catatan. Padahal sudah jadi tajuk yang merupakan bahan gunjingan di koran-koran. Kemudian justru mengeluh dan mengatakan "aku sendiri lagi dalam keterasingan".
Sekali lagi saya terjebak untuk tertarik membaca buku yang spesifik. Dalam tulisan pak Bakdi Soemanto ini rihlah panjang eyang Sapardi Djoko Damono dijelaskan dengan rinci. Karya dan kiprahnya. Atau kehidupan masa kecil yang memengaruhi karya-karyanya.
Sebuah pembacaan kronologis atas karya-karya Sapardi Djoko Damono. Teliti dan menjelaskan interpretasi lugas, bagi orang yang masih awam dengan karya-karya beliau. Kita bisa tahu hal yang sebelumnya asing, karena pak Bakdi Soemanto menelaah karya-karya Sapardi Djoko Damono dengan cermat dan sistematis.
Kita bisa saja menemukan motivasi dan konotasi terpendam dalam puisi eyang Sapardi dari petunjuk dibalik kata-kata pak Bakdi Soemanto.