Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Egoisme Sudah Memaksa Kita Bertengkar?

19 Agustus 2020   05:23 Diperbarui: 19 Agustus 2020   06:35 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lah memangnya aku harus apa?"

"Bales dong kakak..." Pinta si adik.

"Ngapain dibales ya, aku udah maafin kamu kok. Kamu tak sengaja melakukan itu."

"Ya, tinggal bales aja kok..." Percakapan pagi itu jadi ganjil.

"Hmmm, gimana ya... Aku tak terbiasa melakukan itu." Jawab si kakak diakhiri dengan sebuah senyuman.

Dan mereka gagal bertengkar untuk kedua kalinya. Dalam rangka mencari inspirasi, mereka memutuskan keluar rumah. Jalan-jalan untuk menemukan alasan yang tepat buat bertikai.

Tapi kabarnya, sampai bertahun-tahun kemudian mereka selalu gagal untuk melakukan keinginan kecil itu.

***

Mungkin kisah semacam itu tidak masuk akal. Sebenarnya bukan tidak masuk akal, tapi hanya sesuatu yang hampir tidak pernah kita saksikan. Akhirnya jadi dianggap tak rasional.

Seperti orang dulu yang akan heran bila dapat melintasi waktu. Menganggap begitu banyak teknologi zaman sekarang adalah tidak logis. Sebab dulu tak ada mobil, sebab dulu tak ada telepon genggam. Sebab dulu yang bisa terbang hanya burung saja. Bagi manusia prasejarah, berbicara dengan seseorang yang ada di benua lain adalah tidak logis. Tapi hari ini beberapa dari kita melakukan itu hampir setiap hari.

Banyak dari kita juga akan keheranan, melihat banyak teknologi tak masuk akal yang mungkin segera terwujud di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun