Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tentang Buku "Menjadi Muslim Moderat" yang Baru Saya Beli

13 Mei 2020   03:52 Diperbarui: 13 Mei 2020   04:13 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi pula gak mungkin lah orang seperti saya kok ikut menyemarakkan ngaji online. Selain bukan orang pinter ngomong, "teman" medsos saya cuma lima ratusan orang. Itupun sembilan puluh persen isinya orang-orang yang jauh lebih senior semua. Suuladab lah saya...

Mohon maaf kepada guru saya. Hanya sebatas inilah yang saat ini bisa saya lakukan. Andaikan saya bisa berbuat lebih, ingin sebenarnya nyumbang harta atau tenaga juga. Tapi apalah daya, saya bukan orang kaya. Mau beli buku ini saja harus hutang dulu.

Saya berharap bisa konsisten. Semoga selalu mendapat limpahan anugerah taufiq dan hidayah. Sebab saya masihlah hamba yang amatir dan kadang lupa-lupa ingat. Masih sering lupanya daripada ingatnya.

Saya belum bisa sepenuhnya meneladani guru saya. Almaghfurlah KH. Abdul Aziz Manshur Pacul Gowang adalah guru saya. Saya tahu beliau pernah dawuh kalau beliau sedang sakit, obatnya adalah ngaji.

Saya pernah cetak dawuh itu dalam bentuk stiker. Saya jual dulu berharga dua ribuan. Agar kawan-kawan santri yang lain juga tahu keistimewaan beliau tersebut. Agar dawuh tersebut abadi dan tertempel di banyak dinding-dinding kamar para santri. Semua orang bisa membaca itu. (Jadi ingat zaman dulu perjuangan keliling pondok panas-panasan dagang stiker... Hehehe...)

Saya belumlah seperti guru saya di Lirboyo, KH. Abdul Karim. Saya pernah dengar dengan telinga saya sendiri dari beliau KH. Ibrahim Hafidz. Kalau salah satu obat beliau saat sakit adalah ngaji.

Terlalu jauh rasanya untuk apa-apa nabi Muhammad Saw bagi saya. Sebab kisah-kisah guru saya itu saja bagi saya sudah amat sangat luar biasa dan belum bisa sepenuhnya saya teladani dengan sempurna. Takutnya saya malah jadi orang yang maghrur dengan berdalil apa-apa nabi Muhammad Saw. Maqom saya gak setinggi itu.

Saya masih orang yang hiburannya adalah nulis, nonton film atau baca buku. Dengarkan lagu-lagu yang easy listening. Dan sesekali jalan-jalan atau nonton televisi.

Belum orang yang bisa menghibur diri dengan aktivitas ilmiah seperti generasi salaf salih dulu. Selain saya yakin kehidupan utama ulama salaf bukanlah tentang menulis kitab dan mengaji. Kehidupan utamanya setahu saya ya sesuatu yang gak berani saya tulis disini.

Nulis kitab, belajar, dan ngaji, mungkin semata-mata sudah merupakan hal yang bisa menghibur diri bagi generasi ulama salaf. Selain tentunya hal tersebut bisa mendatangkan manfaat bagi umat manusia.

Sebenarnya selain diskursus akidah, saya juga ingin mengulangi kembali pelajaran tentang fikih. Tak usah jauh-jauh sampai kitab Mahalli. Fathul Qorib saja masih banyak yang belum paham. Memang dalam hal ini saya masih awam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun