Bagi saya lebih jelas. Kalau di platform umum, lebih bisa dilacak riwayat penulisnya. Yang nulis siapa, kredibilitasnya bagaimana. Apakah membidangi dalam bidang tersebut atau tidak. Jika selalu merujuk pada media online, meskipun menyandang nama besar, tapi kita gak tahu riwayat penulisnya dengan detil.
Bukannya suudhon, takut saja kalau ada yang nulis diluar kompetisi dan bidangnya. Misalnya basis dan kompetensi di bidang berita investigasi, kok tumben nulis artikel agama, yang saya takutkan nanti isinya akan lebih banyak salah daripada benarnya.
Ibarat saya yang gak punya basic bisnis, basis saya pendidikan pesantren, kok tiba-tiba saya nulis atau bicara tentang konsep saham dan pasar modal. Paling juga dalam tulisan saya akan lebih banyak salahnya daripada benarnya.
Wallahu a'lam.
10 Mei 2020 M. 11 Mei 2020 M.
***
Terimakasih untuk tulisan dibawah ini:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H