Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Stephen E. Amborse, Sejarawan Eisenhower Center yang Mengungkap "D-Day"

6 April 2020   06:20 Diperbarui: 6 April 2020   06:14 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profesor Stephen E. Amborse sendiri adalah orang yang menulis buku Band of Brothers. Buku yang mengilhami mini seri HBO garapan Stephen Spielberg dengan judul sama. 

Dia juga sempat jadi konsultan sejarah untuk film Saving Private Ryan. Salah satu guru sejarah pertamanya adalah Forrest Carlisle Pogue Jr. Tokoh yang konon menjadi sejarawan D-Day pertama di dunia.

Sejujurnya saat membaca buku karya pak PK. Ojong, yang Perang Eropa tiga jilid itu agak kurang puas. Pembahasannya terlalu luas, dan kadang agak "random". 

Satu bagian sangat mendetil, tapi bagian lain hanya singkat saja. Maka saat ada buku yang khusus mbahas D-Day, menarik juga. Sebenarnya buku tentang D-Day banyak sekali. 

Tapi menurut saya ini karya Profesor sejarah Universitas New Orleans ini bagus. Karena beliau juga pernah jadi direktur Eisenhower Center. Tapi, entahlah...

Beberapa fakta baru yang benar-benar baru bagi saya banyak sekali. Saya sendiri masih sangat hijau dalam masalah sejarah. Tidak ada satu kalimat dari saya yang perlu dijadikan rujukan. Ini cuma seru-seruan. 

Mungkin satu contoh adalah fakta bahwa mendekati akhir perang, Jerman punya satu senjata baru. Pesawat tempur pancar gas kembar ME-262. Pesawat ini sebenarnya jika berhasil diproduksi besar-besaran dan digunakan secara masif, dapat mengubah jalannya perang udara. 

Karena teknologi yang dimiliki tidak dapat ditandingi oleh pesawat sekutu manapun. Kecepatannya saja mencapai 520 mil perjam, lebih cepat 120 mil perjam dari pesawat sekutu manapun.

Yang menarik menurut saya dalam bagian ini adalah data dalam sebuah laporan rahasia kepada Eisenhower. Ternyata setelah perang usai, diungkap tentang pengakuan sekutu bahwa senjata baru ini sebenarnya mampu dengan bebasnya menerobos formasi pesawat pengebom yang dikawal pesawat pemburu. 

Pernah, tapi mohon dicek kembali faktanya, konon dalam operasi tanggal 18 Maret 1945, empat belas regu pesawat tempur yang mengawal seribu lebih pengebom medium kelas B-17 menuju Berlin dihadang hanya oleh satu skuadron ME-262. 

Ribuan pesawat dibuat kelabakan. Dua puluh lima pengebom dan lima pesawat tempur sekutu tumbang. Sementara seluruh unit dalam satu skuadron Luftwaffe selamat. Luar biasa sebenarnya, untuk rasio jumlah 100 lawan satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun