Mohon tunggu...
Money

"Pembangunan Berkelanjutan" Sebagai Embrio Tata Pengelolaan Sistem Transportasi Kota

28 Maret 2018   12:01 Diperbarui: 28 Maret 2018   12:08 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Budiharjo dan Sudjarto pengertian pembangunan berkelanjutan adalah : kota yang dalam perkembangannya mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya masa kini, mampu berkompetisi dalam ekonomi global dengan mempertahankan keserasian lingkungan vitalitas sosial, budaya, politik, dan pertahanan keamanannya tanpa mengabaikan atau mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam pemenuhan kebutuhan mereka. 

Pembangunan berkelanjutan adalah embrio dari perencanaan sebuah kota namun bukan berarti semua kota harus memiliki pendekatan yang sama dalam mencapai tujuan dari pembangunan berkelanjutan. Sebagai contoh, kita tidak bisa menyamakan pendekatan yang dilakukan dalam merencanakan kabupaten Bangkalan dengan perencanaan kabupaten Nganjuk. Untuk itu setiap kota perlu memiliki visi dan misi dari pembangunan kotanya dengan mempertimbangkan sumber daya dan infrastruktur pendukung yang ada.

Hal itulah yang kemudian bisa kita jadikan patokan untuk melakukan tata kelola kota-kota di Indonesia. Setidaknya, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan kota yang baik, terdapat 6 komponen yang harus kita perhatikan. 6 komponen tersebut ialah :

1. Planning process

2. Competitiveness

3. Land and urban form management

4. Infrastructure and services management

5. Urban institusional management

6. Urban space and hinterland management

Komponen pertama yang Ridwan Sutriadi sebutkan ialah Planning Process. Komponen ini terdiri dari serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk membuat perencanaan kota yang baik. Serangkaian kegiatan tersebut ialah formulasi, implementasi, kontrol serta reporting atau pemantauan.

Komponen kedua adalah Competitiveness atau daya saing. Komponen ini membahas tentang kemampuan dasar sebuah kota untuk bersaing dengan kota-kota lainnya. Aspek yang diperhatikan dalam komponen ini ialah sumber daya manusia dengan sistem sosial-budaya yang ada didalamnya, kemampuan fisik dan infrastruktur perkotaan untuk mendukung kegiatan masyarakatnya, kekuatan ekonomi yang dimiliki sebuah kota dan tata pengelolaan pemerintah setempat dalam mengelola kotanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun