Mohon tunggu...
Kamila. S.Pd.I
Kamila. S.Pd.I Mohon Tunggu... Guru - Biografi

Nama saya Kamila, S.Pd.I , lahir di Jakarta tanggal 16 Desember 1981. Tahun 2008 saya dan keluarga hijrah ke kampung halaman bapak di Sulawesi. Sekarang saya menetap di Sulawesi barat dan pekerjaan saya Sebagai Kepala Madrasah MI DDI LIPU Kab. majene, organisasi yang saya ikuti sebagai wakil ketua K3M( Kelompok kerja Kepala Madrasah), sekertaris Dharma wanita Kemenag Majene, tim GGDN (Guru Guru Nusantara), masuk komunitas Cakrawala Blogger Guru. Untuk karya Alhamdulillah sudah terbit buku beberapa buku antalogi. memilki 2 oarng putri dan 2 orang putra. menyalurkan hoby menulis dengan mengikuti beberapa ivent menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nefroblastoma

27 Agustus 2023   10:10 Diperbarui: 29 Agustus 2023   07:46 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Engga apa-apalah dil, masa gue ninggalin elu sendiri. Gua jugakan barusan nemenin elu.”Jawabku kepadanya.

“Ya udah, kalau begitu gua ke lantai 2 dulu urus administrasi. Bergegas adikku pergi dengan penuh kesabaran yang terlihat nampak dari raut wajahnya.

Aku dan suami menjaga Nur. Dan salah satu perawat menghampiri kami bertiga dan mengatakan kepada kami bahwa trombositnya Nur turun sampai empat puluh dua ribu dan harus transfusi trombosit.  

“ Nur butuh 10 kantong untuk transfusi trombosit ya!.” 

“ Apa ada persediaannya Dok? tanya adikku sedikit camas.

“Ada insya Allah , saya baru akan order.” Jawab dokter tersebut.

Aku bersama suami hanya diam saja mendengar apa yang dokter sampaikan. Setelah itu dokter pergi ke pasien lainnya. Adikku kembali lagi pergi untuk mengurus kantong darah yang akan dipersiapkan untuk Nur. Sedangkan aku dan suami bersama dua orang perawat membawa Nur ke PJT kamar inap Nur. Jarak rumah sakit Wahidin lama ke PJT lumayan agak jauh.

**********

Saat ku rapikan perlengkapan Nur di kamar rawat inap. Ponselku kembali berbunyi. Panggilan dari dari mama Nur, tanpa pikir panjang segera kuangakat. “Apa dil? tanyaku dengan suara pelan, mengingat kamar kelas 3 banyak anak-anak yang sedang dirawat dengan penyakit yang sama namun jenis penyakit yang berbeda-beda. 

“Mil, persediaan kantong untuk transfusi trombosit B+ untuk Nur ternyata stoknya kosong di Bank Darah. Harus cari di jalan Daya atau di PMI, jagain Islah ya!ntar gue naik greb aja.” Ucapnya. 

“Jangan Dil, nanti suami gua yang antar elu, apalagi sudah mau menjelang magrib masa mau cari donor sendiri. Kebetulan suami gua lagi di tempat parkir elu langsung aja menyusul, nanti gua telpon supaya jangan naik ke kamar rawat inap. Jadi elu ketemuan di tempat parkir aja.”Jawabku sedikit membujuknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun