Menurut Ross dan Altmaier (1994), ada empat karakteristik peran yang menyebabkan stres kerja[18]: 1) Ambiguitas peran (role ambiguity), ini disebabkan adanya informasi yang kurang jelas tentang bagaimana seseorang atau individu seharusnya melaksanakan tugasnya. 2) Peran yang terlalu berat (role overload). Hal ini terjadi ketika seseorang tidak mampu melakukan suatu tugas karena tidak cukup waktu atau orang tersebut tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk melakukan tugas tersebut.
       Peran yang terlalu mudah (kurangnya peran), Hal ini terjadi ketika seseorang mempunyai skill yang lebih baik dibandingkan -nya. Hal ini juga disebutkan oleh Greenberg (2002) yang menyatakan bahwa salah satu pemicu stres bagi karyawan adalah kurangnya keterlibatan pribadi (personality)[19]. Partisipasi di sini mencakup perasaan terhadap proses pengambilan keputusan, keterlibatan dalam permasalahan perusahaan, perasaan terancam terkait pekerjaan, dan harga diri (self esteem). 4) Konflik peran(role conflict) . Terjadi ketika berpegang pada satu peran menyulitkan penerapan peran lainnya.
b. Faktor tempat kerja
- Karakteristik Pekerjaan
      Ada empat karakteristik pekerjaan yang berhubungan dengan stres kerja[20]: 1) kecepatan kerja, 2) pengulangan tugas, 3) kerja shift, dan 4) atribut tugas.
- Hubungan Interpersonal
      Hubungan interpersonal dapat mempengaruhi stres kerja. Ada tiga jenis hubungan antarmanusia: hubungan dengan rekan kerja/kelompok, hubungan dengan atasan, dan hubungan dengan pelanggan/pengguna jasa. Jika Anda memiliki hubungan yang buruk dengan rekan kerja, kemungkinan besar Anda akan menyalahkan mereka atas stres kerja Anda.
- Struktur Organisasi
      Terdapat beberapa struktur organisasi yang dapat mempengaruhi stres kerja seseorang. Hal-hal tersebut adalah struktur organisasi (bagaimana individu terlibat dalam pengambilan keputusan terkait pekerjaannya), posisi dalam organisasi, budaya organisasi, dan wilayah organisasi.
- Manajemen Sumber Daya
      Sumber stres kerja yang potensial adalah ketika Anda pertama kali memasuki dunia kerja[21], persepsi Anda terhadap tempat kerja berbeda dengan keadaan sebenarnya. Selain itu, faktor-faktor lain yang mempengaruhi mungkin terkait dengan pelatihan yang diterima seseorang, pengembangan dan pemeliharaan karier, umpan balik kinerja, remunerasi, dan ketidakpastian mengenai pekerjaan di masa depan dan transisi karier[22].
- Kualitas Fisik dan Teknologi
      Sumber stres yang berkaitan dengan kualitas fisik suatu organisasi meliputi faktor pencahayaan, kebisingan, suhu, getaran, pencemaran lingkungan, dan  ergonomis.
Â
C. Sumber Stress KerjaÂ
      Northcraft (1990) mengemukan pendapat bahwa ada beberapa sumber yang menjadikan seseorang merasakan stress di tempat kerja yang berkaitan dengan seseorang atau individu, bisa di lihat di gambar 1 berikut[23].Â