Mohon tunggu...
Kamaludin
Kamaludin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia biasa

tidak tertarik ini itu. i wanna be myself and walk with my freedom as a man.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Stres Kerja

5 November 2024   06:37 Diperbarui: 5 November 2024   07:04 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumbergambar:aladokter.com

 

            Secara keseluruhan, stres kerja adalah fenomena multidimensi yang dapat berdampak negatif pada produktivitas individu maupun organisasi jika tidak dikelola dengan baik. Untuk mengatasinya, baik karyawan maupun perusahaan perlu berperan aktif dalam mengenali sumber-sumber stres dan menerapkan strategi manajemen stres yang tepat, baik di tingkat individu maupun organisasi.

 

B. Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja

            Ross dan Altmaier (1994) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan  stres kerja. Ada dua hal pokok yaitu factor individual dan faktor tempat kerja[12].

a. Faktor Individual

Pengalaman seseorang dalam bekerja dipengaruhi oleh kepribadiannya. Ross dan Almeier (1994) menjelaskan bahwa  faktor pribadi ini mencakup dua ciri kepribadian yang berpengaruh: pola perilaku Tipe A dan perasaan terkendali (sense of control)[13]. Selain itu, faktor gender juga dibahas di antara faktor pribadi, meskipun faktor tersebut tidak dianggap sebagai ciri kepribadian.                  Pola perilaku Tipe A  dicirikan oleh beberapa komponen, yaitu: 1); Perasaan tentang pentingnya waktu (sense of time). Individu terus-menerus perlu melakukan banyak aktivitas sekaligus dan menjadi tidak sabar atau berbicara dengan cepat. 2). Mereka memiliki dorongan agresif  untuk mencapai sesuatu, mengabaikan perasaan orang lain, dan memiliki sikap kompetitif. 3). Tingkat permusuhan yang tinggi. Individu umumnya curiga dan cepat marah terhadap orang lain.             Orang dengan kepribadian Tipe A lebih mungkin mengalami stres kerja karena cara  mereka memandang dunia[14]. Karena merasa kesal dengan kinerja orang lain, tidak suka didukung  rekan kerja, atau kesulitan  menyesuaikan perilakunya dengan situasi kerja.

  • Pengendalian Diri (Sense of Control)

            Pengendalian mengacu pada persepsi seseorang bahwa tindakannya akan membawa pada hasil tertentu yang secara umum dianggap penting bagi orang tersebut. Kontrol yang dirasakan individu pada umumnya bertolak belakang dengan kontrol aktualnya. Terkadang seseorang akan membuat prediksi  kontrol diri yang berlebihan (overestimate), dan sebaliknya (kontrol diri individu mungkin tidak ada)[15].

            Abramson (Ross & Almaier, 1994) menambahkan bahwa individu mungkin mengaitkan kurangnya kendali mereka dengan faktor internal atau eksternal[16]. Jika kurangnya pengendalian disebabkan oleh faktor internal, seperti kurangnya keterampilan, maka dapat menimbulkan perasaan tidak berdaya dan rendah diri.

            Namun jika hal tersebut datangnya dari luar, misalnya dari orang lain, maka perasaan tidak berdaya  tersebut tidak akan terlalu berpengaruh dibandingkan faktor internal.

  • Gender

            Terkait dengan perubahan peran perempuan di lingkungan dan tempat kerja, dimana pola gaya hidup saat ini seringkali mengharuskan perempuan untuk memiliki tanggung jawab keluarga dan pekerjaan secara bersamaan. Stess pekerjaan dapat berkaitan degan peran ganda yang dijalankan wanita, konflik dengan tanggung jawab rumah tangga, atau kemungkinan pelecehan seksual dalam tempat kerja[17].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun