Kendati tampil mengejutkan di turnamen ini, Winny mengakui bahwa saat awal mereka kembali dipasangkan kembali, adalah masa yang sangat sulit. Winny mengaku susah untuk kembali beradaptasi dengan Akbar.
"Adaptasi lagi dari awal, kebiasaan partner, kebiasaan saya jadi beda lagi,karena bola sambungan dari partner kan beda. Dua-tiga bulan pertama dari Januari sampai Maret tahun ini rasanya seperti anak yang baru bisa berjalan," ujar Winny seperti dilansir Badmintonindonesia.org.
Kita tahu, Winny pernah dipasangakan dengan Tontowi Ahmad. Selama hampir setahun, Winny bermain dengan Owi yang jauh lebih senior dan telah meraih emas Olimpiade dan sejumlah gelar prestisius lainnyya bersama Lilyana Natsir.
Memang, selama berpasangan, Owi/Winny tidak meraih satupun gelar. Namun, dengan berpartner dengan Owi, Â Winny punya kesempatan belajar. Winny juga dapat mencicipi pertandingan di level super 500 dan diatasnya.
Selain itu, Winny berkesempatan belajar lebih karena dapat bertanding dengan pemain top. Â Karena itulah, mungkin tidak berlebihan jika dikatakan bahwa ada perubahan di segi kualitas permainan Winny pasca bermain dengan Owi.
Apalagi, sebelum turmamen ini, Akbar sendiri pernah mengakui bahwa ada yang berubah dari kualitas permainan Winny pasca dipasangkan dengan Tontowi Ahmad.
"Permainan Winny banyak berubah. Dia jadi lebih cepat setelah pasangan sama mas Owi (sapaan akrab Tontowi Ahmad). Jadi agak kagok juga," ungkap Akbar seperti dilansir dari Suara.com.
Setelah beradaptasi beberapa bulan, dan bisa kembali padu. Permainan pasangan ini bisa lebih meningkat. Barangkali perubahan atau peningkatan kualitas Winny itulah yang sedikit banyaknya membuat Akbar/Winny bisa tampil bagus hingga mampu menembus final turnamen ini. Selain tentu saja kualitas Akbar yang juga sangat mumpuni. Akbar bisa bermain baik di ganda campuran maupun ganda putra.
Di Final, Akbar Winny Tertekan dari Awal
Seperti yang telah diprediksi banyak orang, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berhasil menjadi juara PBSI Home Tournament sektor ganda campuran.
Di partai final, pasangan peringkat 4 dunia itu menang mudah atas junior mereka, Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow.
Praveen/Melati menang dua set langsung dengan skor 21-9 dan 21-17. Tentu kemenangan ini semakin mengukuhkan status mereka sebagai pasangan terbaik di Indonesia.