Mohon tunggu...
Kaleb Haryanto
Kaleb Haryanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kolestrol Normal, Bebas Serangan Jantung?

25 Oktober 2017   19:26 Diperbarui: 26 Oktober 2017   06:39 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

usia dan jenis kelamin

Orang-orang yang sudah menginjak usia tua, atau pagi pria yang menginjak usia 45 tahun dan wanita pada usia 55 tahun akan lebih mudah terkena serangan jantung. Semua ini dikarenakan semakin tua seseorang makan semakin hilangnya keelastisan dari pembuluh darah, terutama arteri akan cenderung lebih kaku. 

Selain itu, setelah diteliti dikatakan bahwa pria akan lebih mudah terkena serangan jantung dibandingkan laki-laki. Jetty Sedyawan, ahli jantung mengatakan bahwa perempuan 10 tahun lebih terlambat untuk terkena serangan jantung dibanding pria. Semua ini dikarenakan oleh faktor hormonal seorang wanita. Wanita yang belum mencapai masa menopause akan menghasilkan banyak hormon estrogen yang menyebabkan pembuluh darahnya lentur sehingga sulit terkena serangan  jantung. Tetapi jika wanita sudah menginjak masa menopause, ia akan sama rentannya dengan pria karena homon estrogen sudah tidak lagi diproduksi.

Hipertensi

            Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa diibaratkan seperti mengangkat beban lebih. Jantung yang merupakan otot-otot yang memompa darah tanpa berhenti akan terus memompa darah walaupun kita sedang tertidur. Bayangkan dalam keadaan seperti itu jantung harus mengangkat beban yang lebih berat dari pada normalnya, maka jantung akan membesar. Jantung yang membesar akan mengalami pembengkakan dan pengerasan jika dibiarkan terus menerus. Selain itu jantung yang membesar dan kaku, juga akan mempersempit paru-paru sehingga kita akan lebih sulit menghirup udara dan mengakibatkan pasokan oksigen dalam tubuh kita berkurang.

Obesitas

           Obesitas sendiri dapat memicu terjadinya serangan jantung. Pada obesitas terjadi peningkatan jaringan lemak dalam diri manusia, sehingga aliran darah ke jaringan lemak berkurang. Maka untuk menangani masalah ini tubuh harus meningkatkan aliran darah yang keluar dari jantung, dengan tujuan mencukupi kebutuhan metabolisme jaringan lemak. Alhasil adalah jantung harus membesar untuk memompa lebih banyak darah. Selain itu, individu yang terkena obesitas akan menghasilkan senyawa berlebih bernama PAT di ujung-ujung tubuh untuk mengatur sirkulasi mikro yang berhubungan dengan tekanan darah. 

PAT ini akan mempengaruhi sistem kerja otot dan juga pembuluh darah, sehingga pembuluh darah kita akan menyempit. Maka akibatnya adalah kita akan mengalami tekanan darah tinggi. Walaupun tekanan darah tidak meningkat tubuh kita juga akan menerima bobot yang lebih berat. Saat itu ruang jantung akan berkurang, sehingga kemampuannya untuk meremas menjadi berkuraang. Jantung kita akan melemah dan darah yang dipompa menjadi sedikit, sehingga hasilnya adalah gagal jantung yang bisa berujung pada serangan jantung.

Riwayat keluarga

           Ternyata dari sebuah penilitian, riwayat kesehatan keluarga juga berpengaruh dalam penyakit serangan jantung. Dinyatakan oleh para dokter bahwa jika seseorang memiliki orang tua yang terkena penyakit serangan jantung, maka orang itu akan 2 kali lebih mudah terkena serangan jantung dari pada orang pada normalnya. Ini semua dipengaruhi oleh gen yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Kita tahu bahwa gen orangtualah yang berperan aktif dalam gen anaknya. Jadi kode gen ayah yang rusak terbawa oleh sperma, jika gen tersebut kuat dan dominan, maka kerusakan gen ini akan turun kepada anaknya sehingga penyakit bisa diturunkan

Penggunaan obat-obat terlarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun