Mohon tunggu...
Okty Budiati
Okty Budiati Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga yang gemar menari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Itu Sedih

24 Februari 2016   03:31 Diperbarui: 24 Februari 2016   04:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merintik sisa hujan

Jendela hati terbuka

Sejuk udara malam

Meski bulan tiada

 

Apa yang dinanti

Hidup semacam mimpi

Berjalan sambil bercermin

 

Runtuh bayangan

Di padang pasir

 

Umpama hilang disesat badai

Betapa konyol akal budi

Pasrah sebatas bibir

Perjalanan sia-sia

Segala gerbang terkunci

 

Bicara memutar tari

Seperti subuh berdiri

Sedang azhar dilewati

 

Aku ingin jiwaku abadi

 

Demi rindu pada Kekasih

Menunggu pun

Bukan sambil bersedih

 

 

obudiati @lentengagung | 24 februari 2016 | 01:00 wib 

 

[caption caption="Photo dari NAIM Collections diedit dengan photoshop"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun