Iwan berada di Times Square ia bertemu dengan teman perempuannya. Temannya tersebut memberikan hadiah untuk iwan yang berisi puisi yang berjudul “Hampa”.
- Bab 10 “ Teman Setia”
Sudah beberapa hari ia tak melihat bocah kecil itu, ia mengkhawatirkan kesehatan anak kecil itu.
- Bab 11 “Yang Terindah”
Iwan menceritakan tentang kehadiran Mira sebagai sebuah kado, sebuah bonek untu mereka. Tentang keunikan mira berada dirumah.
- Bab 12 “ Kelahiran Seorang Lelaki”
Setelah mengikuti Yoga jam 4 sore, ia menyempatkan membaca Crime and Punishment, membaca merupakan kegemaran baru setelah ia bertemu dengan dua sahabatnya yang memperkenalkan keindahan literature.
- Bab 13 “ Lelaki, Sendiri”
Ia menceritakan masa-masa SMP, yang ia merasa semakin dekat dengan tantangan, bahwa seorang lelaki, apalagi anak laki-laki satu-satunya harus bisa mandiri dan kelas bisa membantu mencari nafkah keluarga.
- Bab 14 “Perahu Kecil Dan Seorang Nahkoda”
Ia menceritakan masa-masa SMA, dan pada saat itu lah ia mengikuti ekstrakurikuler teater. Dan ada beberapa pementasan yang ia sering ikuti.
- Bab 15 “ AN ILL WIND THAT CARRIES”
Saat iwan sedang dengan kerinduan akan rumah kecilnya, ada seseorang datang tak terduga. Ia adalah Audrey, ia bukan orang Indonesia, ia dibesarkan di Connecticut dan ia bekerja di salah satu accounting and consulting firm ternama di dunia.
- Bab 16 “ Menjelang Senja“
Setelah ia memasuki SMA ia mulai membuka diri. Dan ia masuk kebeberapa grup pertemanan yang ada disekolahnya.
- Bab 17 “Nicholas Auclair”
Nicholas Auclair ini adalah teman iwan saat SMA yang berasal dari kanada, dan ia merupakan siswa pertukaran pelajar.
- Bab 18 “ Kampus Hijau”
Pada bab ini Iwan menceritakan hal dari saat ia lulus SMA sampai ia lolos PMDK di IPB, dan ia menceritakan pertemanan dengan Mas Imam adalah teman kosnya.
- Bab 19 “Sepanjang Sungai Ciliwung”
Ia menceritakan perjuangannya untuk meninggalkan kota Batu untuk pindah ke Bogor menjadi mahasiswa IPB. Dan ia berhasil menyelesaikan TPB dengan IP memuaskan, 3,3.
- Bab 20 “ Diakhir Sujud”