Mohon tunggu...
Kak Faa
Kak Faa Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuka Literasi

Bercerita tak harus dengan tatapan mata, melalui kata-kata aku merasa lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Literasi Keluarga di Desa dengan Penghasilan Seadanya

4 September 2024   15:06 Diperbarui: 4 September 2024   15:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di desa, komunitas dan lingkungan sekitar memainkan peran penting dalam mendukung literasi keluarga. Keberadaan perpustakaan desa yang meskipun kecil menjadi tempat anak-anak dan orang tua bisa meminjam buku secara gratis. Selain itu, kegiatan-kegiatan kelompok seperti belajar bersama atau membaca buku cerita di balai desa turut memperkuat semangat literasi di kalangan keluarga dengan penghasilan seadanya.

Literasi tidak hanya diukur dari seberapa banyak buku yang dimiliki atau seberapa sering anak membaca. Namun, lebih dari itu, literasi adalah upaya kolaboratif antara orang tua, anak, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan intelektual dan emosional.

Harapan dan Masa Depan

Meskipun keluarga ini hidup dalam keterbatasan, harapan untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka tetap ada. Mereka percaya bahwa literasi dapat membuka pintu-pintu kesempatan yang lebih luas. Dengan kemampuan membaca dan menulis, anak-anak mereka dapat tumbuh menjadi individu yang lebih berdaya, mampu memanfaatkan peluang yang ada, dan pada akhirnya keluar dari siklus kemiskinan.

Keluarga di desa ini membuktikan bahwa literasi tidak hanya milik mereka yang berada di kota dengan akses teknologi dan fasilitas mewah. Melalui kerja keras, kreativitas, dan dukungan dari komunitas, literasi bisa ditanamkan di mana saja, bahkan dalam kondisi kehidupan yang serba terbatas.

Kesimpulan

Literasi keluarga di desa dengan penghasilan seadanya adalah sebuah perjuangan yang membutuhkan kerja sama, kesabaran, dan kreativitas. Keterbatasan bukanlah penghalang, melainkan sebuah tantangan yang harus dihadapi dengan tekad untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak. Literasi, dalam konteks ini, menjadi alat pembebasan yang dapat memutus rantai kemiskinan dan ketidakberdayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun