yang kupendam. Belasan tahun tak cukup untuk menghapus
rasa begitu saja. Amak, aku rindu dan sangat rindu padamu. Aku belum bisa membalas jasamu yang telah membesarkanku
hingga sukses di tanah Jawa. Ucap ku dalam hati.
"Kamu tidak bisa menikah dengannya. Ada perjanjian
di antara kami sejak dulu, bahwa keluarganya tidak bisa naik
rumah gadang itu sebagai menantu, begitu juga sebaliknya!"
 "Kamu akan duduk di mana saat perjamuan? Sasek di
ujuang jalan tidak, di suruik ka pangka pun tidak (jika tahu
perbuatan yang dilakukan salah atau tidak baik, maka
sebaiknya cepat kembali ke jalan yang benar sebelum
terlanjur). Kau ingat-ingat pepatah ini ya. Lupakan dia!" Ucap
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!