Wawancara: Dalam situasi seperti ini, apakah Anda merasa ada tekanan untuk memenuhi harapan dari generasi sebelumnya? Jika ya, dalam hal apa saja?
Narasumber: Pastinya ada terutama dari orang tua, sebagai harapan dari orang tua, ada adik yg umurnya dekat jadi harus menjadi panutan yang bener, meskipun belum kerja tetap ada tekanan karena beda umur tipis dengan adik, agar dapat menjadi contoh buat adik, memenuhi keinginan orang tua yang harus bisa kerja di tempat yang orangtua inginkan dan ada tuntutan dari orang tua.
Wawancara: Apakah Anda merasa ada dukungan yang cukup dari keluarga, teman, atau komunitas dalam menjaga kesehatan mental Anda?
Narasumber: Impact teman lebih sih daripada keluarga, Â kurang terbuka dengan keluarga, lebih mudah kalau sharing sama teman, teman bisa lebih mengerti.
Wawancara: Apakah Anda mengetahui adanya program atau kebijakan pemerintah yang mendukung kesejahteraan Anda sebagai anggota Sandwich Generation? Jika ya, seberapa efektifkah program tersebut menurut Anda?
Narasumber: Ngga tau, sih.
Wawancara: Bagaimana cara Anda mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi, pendidikan, dan tanggung jawab keluarga?
Narasumber: Mengatur waktu menggunakan waktu luang untuk healing, me time.
Wawancara: Adakah saran atau rekomendasi yang Anda miliki untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan mental bagi Sandwich Generation?
Narasumber: Cari waktu untuk diri sendiri, kalau ada teman yang bisa jadi tempat curhat.
NARASUMBER 4
Nama : Subjek A (kelompok 5)
Umur : 18
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Anak ke - Â : 1 (tunggal)
Status : Belum menikah
Jenjang pendidikan : S1
Pekerjaan : Mahasiswa
Wawancara: Dalam situasi seperti ini, apakah Anda merasa ada tekanan untuk memenuhi harapan dari generasi sebelumnya? Jika ya, dalam hal apa saja?
Narasumber: Kuliah, karena anak tunggal, jadi pendidikannya harus lebih dari pendidikan orang tua sebelumnya.
Wawancara: Apakah Anda merasa ada dukungan yang cukup dari keluarga, teman, atau komunitas dalam menjaga kesehatan mental Anda?
Narasumber: Ya, dari orang tua dan dari teman.
Wawancara: Bagaimana cara anda mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi, pendidikan, dan tanggung jawab keluarga?
Narasumber: Menjadwalkan kegiatan yang ada, mengatur waktu.
Wawancara: Apakah Anda mengetahui adanya program atau kebijakan pemerintah yang mendukung kesejahteraan Anda sebagai anggota Sandwich Generation? Jika ya, seberapa efektifkah program tersebut menurut Anda?
Narasumber: Tidak tahu.
Wawancara: Bagaimana cara anda mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi, pendidikan, dan tanggung jawab keluarga? Adakah saran atau rekomendasi yang Anda miliki untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan mental bagi Sandwich Generation?
Narasumber: Mengorganisir waktu dan paham dengan diri sendiri.
NARASUMBER 5
Nama : Subjek Z (kelompok 4)
Umur : 18
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Anak ke - Â : 2 dari 2
Status : Belum menikah
Jenjang Pendidikan  : S1
Pekerjaan : Administrasi Klinik
Wawancara: Dalam situasi seperti ini, apakah Anda merasa ada tekanan untuk memenuhi harapan dari generasi sebelumnya? Jika ya, dalam hal apa saja?
Narasumber: Ada.
Wawancara: Apakah Anda merasa ada dukungan yang cukup dari keluarga, teman, atau komunitas dalam menjaga kesehatan mental Anda?
Narasumber: Tidak ada. Bener bener sendiri aja gitu.
Wawancara: Bagaimana cara anda mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi, pendidikan, dan tanggung jawab keluarga?
Narasumber: Membagi waktu, menyelesaikan masalah.
Wawancara: Apakah Anda mengetahui adanya program atau kebijakan pemerintah yang mendukung kesejahteraan Anda sebagai anggota Sandwich Generation? Jika ya, seberapa efektifkah program tersebut menurut Anda?
Narasumber: Dengan naiknya ppn 12% kan malah menambah beban sandwich generation. Seharusnya pemerintah melakukan pencegahan, pajaknya diturunin, umr naik, peraturan untuk kesejahteraan Sandwich Generation.
Wawancara: Bagaimana cara anda mengatur keseimbangan antara kehidupan pribadi, pendidikan, dan tanggung jawab keluarga? Adakah saran atau rekomendasi yang Anda miliki untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan mental bagi Sandwich Generation?
Narasumber: Mencari makna dalam kesusahan, kalo ada masalah senyumin saja. Kontrol diri. Balance antara masalah (ketika sedih dan susah).
4.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kelima narasumber, kami dapat menarik beberapa kesimpulan utama, yaitu:
Tekanan dan Harapan Generasi Sebelumnya
Semua narasumber mengakui adanya tekanan dari generasi sebelumnya, terutama orang tua
Tekanan yang dirasakan terutama dalam bidang pendidikan, seperti:
Pemilihan jurusan kuliah (seperti kasus paksaan jurusan psikologi).
Tuntutan nilai akademik yang tinggi.
Harapan untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi dari orang tua.
Tekanan tambahan muncul dari posisi dalam keluarga.
Sebagai anak tertua/tunggal dituntut menjadi panutan.
Harus bisa memenuhi ekspektasi karir yang diinginkan orang tua.
2. Dukungan Kesehatan Mental
Mayoritas narasumber mendapatkan  dukungan dari keluarga dan teman.
Beberapa lebih nyaman berbagi dengan teman dibanding keluarga.
Satu narasumber menyatakan tidak mendapatkan dukungan yang cukup.
Strategi yang digunakan untuk menjaga kesehatan mental: Mengelola pikiran positif, menggunakan waktu luang untuk healing, dan mencari dukungan sosial dari teman.
3. Pengetahuan tentang Program Pemerintah
Hampir semua narasumber tidak mengetahui program pemerintah terkait kesejahteraan Sandwich Generation.
Satu narasumber memberikan kritik tentang kebijakan kenaikan PPN 12% yang justru memberatkan.
Ada saran untuk menurunkan pajak dan menaikkan UMR.
4. Manajemen Keseimbangan Hidup
Strategi utama yang disebutkan adalah manajemen waktu.
Beberapa narasumber mengaku masih kesulitan menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan. Ada yang lebih memprioritaskan pendidikan dibanding keluarga.
5. Saran untuk Kesejahteraan
Fokus pada manajemen waktu yang lebih baik.
Pentingnya membangun hubungan sosial yang sehat. Menjaga keseimbangan hidup. Mencari makna dalam kesusahan. Pentingnya kontrol diri. Meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Dari kelima narasumber yang semuanya mahasiswa berusia 18-19 tahun, terlihat bahwa mereka menghadapi tantangan serupa dalam menghadapi tekanan generasi sebelumnya, terutama dalam hal pendidikan. Meskipun sebagian besar mendapat dukungan sosial, masih ada kesulitan dalam menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan. Kurangnya pengetahuan tentang program pemerintah juga menunjukkan perlunya sosialisasi lebih lanjut tentang kebijakan yang mendukung kesejahteraan Sandwich Generation.