Mohon tunggu...
Kahfi
Kahfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat wacana sosial, politik, agama, pendidikan, dan budaya

Manusia bebas yang terus belajar dalam kondisi apapun, Jangan biarkan budaya menjiplak ditengah ekonomi yang retak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

People Power dan Cancel Culture, sebagai Bentuk Gerakan Sosial

9 September 2021   04:49 Diperbarui: 9 September 2021   04:57 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara, Cancel Culture merupakan aksi boikot terhadap seseorang ataupun produk yang dianggap dapat membahayakan kemaslahatan banyak orang. Saat ini gerakan ini lebih banyak dilakukan melalui media sosial atau pun elektronik seiring dengan perkembangan yang pesat atas dunia teknologi.

So, lihat dan pelajari gerakan sosial yang kerap kali muncul di Indonesia, tak pernah bisa dilepaskan dari elemen yang namanya pelajar/mahasiswa dan masyarakat. 

Jadi, DPD, DPR, MPR sebagai perwakilan rakyat sudah semestinya meminta masukan terhadap 2 elemen ini agar peraturan dan kebijakan itu bisa dijalankan sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia dan tidak menimbulkan gejolak atau kegaduhan ditengah menjalani aktifitas sehari-hari yang hanya akan membuang energi sesama anak bangsa.

Artikel Pilihan : Negeri Tanpa Nama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun