Mohon tunggu...
Ahmad Kafil Mawaidz
Ahmad Kafil Mawaidz Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Ajarkanlah sastra pada anak-anakmu, agar anak pengecut jadi pemberani - Umar bin Khattab

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sinau di Negeri Maiyah

2 April 2018   09:34 Diperbarui: 8 April 2018   20:35 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fahmi Agustian menjelaskan bahwa adanya tim pengurus ini tidak mengubah prinsip maiyah agar menjadi organisasi yang padat, melainkan hanya pembagian tugas, agar tujuan kita semua tercapai.

Fahmi menambahkan seperti tim sepak bola ada yang bertugas menjadi kiper, striker, gelandang, dan sebagainya yang masing-masing mempunyai tugas yang berbeda-beda. 

Setelah sambutan dari beberapa penggiat terpilih, sebelum narasumber selanjutnya, jeda maiyahan diisi oleh musik dari Mas Bobby dan Orkes Semberengen yang semakin mengasyikkan suasana.

Setelah beberapa lagu dinyanyikan, diskusi sesi pertama dimulai dengan narasumber Mas Husein Ja'far seorang mahasiswa pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah dan mas Harico seorang Direktur Eksekutif Komunikonten.

Mas Husein membuka penjelasannya dengan mengacu pada hadits : man arofa nafsahu faqod arofa robbahu, siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal tuhannya, demikian terjemahannya.

Mas Husein mengajak seluruh jamaah agar menemukan jati dirinya sendiri, memaksimalkan potensionalitas diri agar dikelola semaksimal mungkin sampai benar-benar menjadi ahli. 

Mekanisme khilafah yang ditugaskan kepada manusia bisa terlaksana kalau semua orang berdaulat atas dirinya sendiri, saling mengisi, bukan saling mengungguli namun saling melengkapi.

Selain itu mas husein mengajak jamaah untuk kembali menengok sejarah. Bahwa dalam menyusun peraturan atau hukum yanag berlaku, pemimpin muslim memberikan kedaulatan penuh kepada rakyatnya terkait hal-hal yang bersifat kemanusiannya sendiri.

Di sela-sela sesi diskusi pertama cak nun telah sampai di kenduri cinta kemudian duduk di bawah sebelah kanan panggung bagian belakang. 

Sesi selanjutnya giliran mas Harico mengelaborasi tema malam itu dari sisi pandang media sosial. Menurutnya, orang-orang sekarang banyak yang menjadi follower dan hampir pasti meng-iya-kan apapun yang dilontarkan dari apa yang diikuti.

Akibatnya mereka terjebak dalam informasi yang tidak valid, sehingga menimbulkan kegaduhan yang tak pernah berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun