Setelah siap, beliau akan mengayun-ayun kaki beliau ke atas dan kebawah hingga saya merasakan sensasi layaknya naik ayunan. Biasanya, beliau memainkan ini sambil menyanyikan lirik ancung-ancung tadi.
Untuk cara kedua, bapak akan duduk di tepi kasur atau di kursi, sekaligus mempersiapkan kekuatan pada kedua telapak kaki beliau dan saya biasanya langsung duduk di kedua telapak kaki beliau setelah beliau memberi aba-aba agar saya naik.
Baca Juga Yuk! Eduwisata Mengenal Satwa di "Kebun Binatang Keliling" Pasar Ahad, Banjarmasin
Selanjutnya, entah berapa kali bapak menghibur saya dengan mengayunkan kaki beliau sehingga saya merasakan sensasi selayaknya berayun-ayunan di kaki beliau.
Entah berapa kali juga lirik lagu ancung-ancung berulang-kali beliau mulai dari awal setelah liriknya habis. Biasanya, permainan ancung-ancung yang beda-beda tipis sama main di gym ini merupakan permainan terakhir sebelum saya akhirnya terlelap.
Entah sampai di ayunan yang ke berapa, saya akan tertidur pulas dalam ayunan kaki beliau.
Bisa dibayangkan betapa kuat otot kaki bapak ya! Sehingga bisa berperan menjadi ayunan bagi tubuh mungil saya.Â
Mungkin Karena bapak juga suka olahraga, jadi bermain ancung-ancung dengan saya bisa dijadikan beliau sebagai sarana menjaga kebugaran sekaligus menjaga kekuatan otot beliau. Bapak memang hebat!
Selain permainan ancung-ancung, bapak juga sering mengajari saya permainan menunggang kuda untuk menjaga ternak-ternak di kandang kami dari gangguan serigala.
Biasanya, bapak akan menjadi kuda paling kuat yang pernah ada bagi saya. Bapak akan memberi kode kepada saya agar naik ke punggung kuda eh... ke punggung beliau, ketika ada serigala yang mendekat ke kandang ternak .
Biasanya ini ditandai dengan bunyi ringkikan kuda yang lebih panjang dari biasanya  dari mulut bapak eh dari mulut kuda dan langsung kita kejar dan halau dengan teriakan dan bidikan anak panah imajinatif  yang di ceritakan bapak.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!