Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kisah Serendipiti di Balik Kelezatan Sepiring Tahu Campur

2 Januari 2024   21:01 Diperbarui: 6 Januari 2024   11:55 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pedagang Tahu Campur dan Lontong Balap di Banjarmasin | @kaekaha
Pedagang Tahu Campur dan Lontong Balap di Banjarmasin | @kaekaha

Kalau anda sudah pernah menikmati tahu campur, anda harus tahu, kalau tahu campur ini merupakan salah satu mahakarya kuliner Nusantara yang tercipta dari hasil serendipiti alias ditemukan secara tidak sengaja!

Naaaah bagi yang belum pernah mencoba tahu campur, sepertinya mulai sekarang harus segera googling deh alamat destinasi warung atau rumah makan yang menjual menu tahu campur di kota masing-masing, lagian sepertinya kuliner yang satu ini sudah menyebar ke seluruh Nusantara kok!

Asal muasal tahu campur tidak bisa lepas dari "saudara tuanya", sesama kuliner dari Lamongan, yaitu soto ayam yang memang lebih dulu mendunia sebagai kuliner khas Kota Lamongan.

Singkat cerita, menurut Siti Rubikah, kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan,  kisah bermula dari seorang pedagang soto yang baru saja pulang berjualan dengan gerobaknya, merasa lapar dan ingin makan. Ternyata di gerobaknya hanya tersisa kuah sotonya saja.

Sate Kikil Teman Makan Tahu Campur, Duuuuuh Sedapnyaaaaa! | @kaekaha
Sate Kikil Teman Makan Tahu Campur, Duuuuuh Sedapnyaaaaa! | @kaekaha

Setelah memeriksa dapur, si bapak pedagang soto ini menemukan petis udang (biasanya masyarakat pesisir utara Jawa Timur memang biasa menyediakan kondimen berbahan dasar udang ini di dapur, seperti halnya kerupuk udang sebagai persediaan), selain itu ada juga daun slada segar, tahu dan mie kuning.

Karena sudah merasakan lapar yang luar biasa, setelah mencampur semua bahan yang ada menjadi satu dalam piring, maka disantaplah "kuliner asal campur" dari bahan-bahan seadanya tersebut. Eh lha kok rasanya enaaaaaak tenan!

Baca Juga :  Andok Sate-Gule "Kongklengan" Citarasa Legendaris Kuliner Mediunan

Namanya juga pedagang makanan, menemukan jenis makanan baru dengan resep seadanya begitu, pastilah yang terbersit adalah "laku dijual!".

Tapi biar lebih yakin lagi, si bapak penjual soto ini mencoba melakukan tes pasar dengan cara mengajak tetangga dan kawan-kawannya untuk mencoba kuliner baru ciptaanya yang kelak diberi nama tahu campur tersebut dan surprise-nya ternyata semua tetangga dan kawan-kawannya menyebut kuliner baru tersebut sangat enak dan sangat layak untuk di jual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun