Kalau anda sudah pernah menikmati tahu campur, anda harus tahu, kalau tahu campur ini merupakan salah satu mahakarya kuliner Nusantara yang tercipta dari hasil serendipiti alias ditemukan secara tidak sengaja!
Naaaah bagi yang belum pernah mencoba tahu campur, sepertinya mulai sekarang harus segera googling deh alamat destinasi warung atau rumah makan yang menjual menu tahu campur di kota masing-masing, lagian sepertinya kuliner yang satu ini sudah menyebar ke seluruh Nusantara kok!
Asal muasal tahu campur tidak bisa lepas dari "saudara tuanya", sesama kuliner dari Lamongan, yaitu soto ayam yang memang lebih dulu mendunia sebagai kuliner khas Kota Lamongan.
Singkat cerita, menurut Siti Rubikah, kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan, Â kisah bermula dari seorang pedagang soto yang baru saja pulang berjualan dengan gerobaknya, merasa lapar dan ingin makan. Ternyata di gerobaknya hanya tersisa kuah sotonya saja.
Setelah memeriksa dapur, si bapak pedagang soto ini menemukan petis udang (biasanya masyarakat pesisir utara Jawa Timur memang biasa menyediakan kondimen berbahan dasar udang ini di dapur, seperti halnya kerupuk udang sebagai persediaan), selain itu ada juga daun slada segar, tahu dan mie kuning.
Karena sudah merasakan lapar yang luar biasa, setelah mencampur semua bahan yang ada menjadi satu dalam piring, maka disantaplah "kuliner asal campur" dari bahan-bahan seadanya tersebut. Eh lha kok rasanya enaaaaaak tenan!
Baca Juga : Â Andok Sate-Gule "Kongklengan" Citarasa Legendaris Kuliner Mediunan
Namanya juga pedagang makanan, menemukan jenis makanan baru dengan resep seadanya begitu, pastilah yang terbersit adalah "laku dijual!".
Tapi biar lebih yakin lagi, si bapak penjual soto ini mencoba melakukan tes pasar dengan cara mengajak tetangga dan kawan-kawannya untuk mencoba kuliner baru ciptaanya yang kelak diberi nama tahu campur tersebut dan surprise-nya ternyata semua tetangga dan kawan-kawannya menyebut kuliner baru tersebut sangat enak dan sangat layak untuk di jual.