Jadilah destinasi pertama "jalan-jalan kilat" kami ke Gantong adalah replika sekolah laskar pelangi yang aslinya bernama SD Muhammadiyah, Gantong. Penampakannya mirip sekali dengan properti dalam syuting film Laskar Pelangi. Di lokasi ini, selain terdapat replika sekolah juga terdapat museum laskar pelangi yang menyimpan beberapa properti yang di pakai syuting filmnya.
Karena waktu kita sangat terbatas, kita tidak bisa berlama-lama mengeksplorasi dua destinasi yang lahir pasca meledaknya novel dan juga film Laskar Pelangi tersebut. Cukup nggak cukup, kita semua wajib memaksimalkan waktu yang diatur oleh guide dari panitia lokal kami.
Setelah dianggap cukup merekam semua sisi  dan sudut replika sekolah dan juga museum laskar pelangi, akhirnya rombongan kami langsung melanjutkan perjalanan ke Museum Kata yang didirikan Andrea Hirata sejak 2009 silam.
Destinasi inilah sebenarnya mimpi saya sedari awal "ditugaskan" ke Belitung. Jadi wajarlah jika saya sempat speechless sesaat, ketika benar-benar berdiri di depan rangkaian bangunan ikonik dengan desain unik dan nyentrik, khas dengan warna-warna ngejreng layaknya pelangi hingga terkesan mencolok diantara rumah-rumah warga disekitarnya, termasuk masjid yang berada tepat di depannya.
Sayang seribu sayang! Sekali lagi, karena keterbatasan waktu, dengan setengah berlari-lari, Â saya hanya berusaha mengambil gambar sebanyak-banyaknya, baik foto maupun video di setiap sudut ruangan museum yang menurut saya cukup ikonik dan mewakili tema-tema literasi yang diangkat sang empunya museum sebagai upayanya menyalurkan kembali energi positif, semangat berliterasi kepada para pengunjung dan penikmat museum kata.
Bahkan, karena terburu-buru inilah saya jadi tidak sempat menyeruput "kupi kuli", kopi legendaris para kuli penambang timah yang dihidupkan lagi menjadi salah satu ikon sajian khas Museum Kata, karena baru saja kopi dalam cangkir kecil ini disajikan, guide kami tiba-tiba bereteriak, "waktu habis, segera kumpul ke bis ya!"
Waduh! Akhirnya, kupi kuli-nya saya minta dibungkus saja, termasuk beberapa souvenir yang sebenarnya juga belum sempat saya pilih dan pilah! Ah biarlah, ini tandanya saya diminta balik lagi suatu saat nanti...he...he...he...!
Setelah personil yang totalnya nggak lebih dari total jari-jari dari kedua tangan saya ini lengkap, akhirnya kami meluncur pulang menuju ke Tanjung Pandan lagi! Eiiiiits baru beberapa menit bis berjalan, guide kami berteriak lagi, memberi tahu kami, kalau didepan ada destinasi baru namanya "Kampung Ahok". Mau mampir nggak?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!