Jika di televisi kita mendapati "banjir" iklan sirup dan obat sakit mag sebagai tanda-tanda datangnya bulan Ramadan yang penuh berkah, maka masyarakat di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas dan sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan ada beberapa "penanda" kehadiran bulan Ramadan yang begitu khas dan unik, yaitu "banjir" buah belungka batu di pinggir-pinggir jalan dan juga mulai munculnya pasar wadai di berbagai tempat.
Sayang, khusus untuk pasar wadai Ramadan atau pasar kue tradisional Banjar yang biasanya diselenggarakan di sepanjang bulan Ramadan, sejak pandemi covid-19 mewabah keseluruh dunia awal 2020, dilarang buka di seuruh Kalimantan Selatan.
Jadi untuk sementara, pasar wadai absen dulu menjadi penanda hadirnya Ramadan di Kalimantan Selatan.
Syukurnya, meskipun suasana pandemi covid-19 masih saja "menghantui" Ramadan 1443 H kali ini, Alhamdulillah selama pandemi, termasuk tahun ini, bilungka batu masih saja terus "membanjiri" jalan-jalan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.
Sehingga setiap Ramadan tetap bisa bikin hepi sekaligus sukses menjaga "stabilitas emosi dan ekonomi" Urang Banjar.Â
Tentang Belungka Batu
Buah belungka batu merupakan salah satu varian buah dalam keluarga timun-timunan atau secara keilmuan dikenal sebagai Cucurbitaceae.
Buah yang juga dijuluki sebagai buah Ramadan-nya Urang Banjar ini, sepertinya lebih populer di masyarakat nusantara secara sebagai Timun Suri.
Sebutan belungka batu atau ada juga yang menyebutnya sebagai bilungka batu atau bilungka rakah, merupakan tradisi lisan Urang Banjar yang terbiasa menyebut semua keluarga ketimun atau mentimun (Cucumis sativus L) dengan sebutan belungka atau bilungka.
Sepertinya mirip juga dengan penyebutan timun suri yang sepertinya juga didasarkan pada bentuk umum buah-buahan dari keluarga besar jenis buah timun-timunan ini yang relatif sama, bulat, gilig (lonjong) dan memanjang.
Sedangkan sebutan sebagai "Buah Ramadhan-nya" Urang Banjar, karena buah yang kalau masak selalu mengeluarkan citra bau sangat harum dan menggoda ini hanya bisa di temukan di seputar bulan Ramadhan saja.Â
Jadi jangan berharap bisa menemukan tanaman buah yang termasuk tanaman semusim (sekali panen) ini di luar bulan Ramadan, meskipun sebenarnya buah ini tetap saja bisa ditanam di sepanjang musim atau kapan saja, di Kalimantan Selatan.Â
Uniknya fenomena kemunculan belungka batu yang hanya ada di seputar Ramadan ini, tidak terlepas dari fungsi pemanfaatan buah Belungka Batu itu sendiri, yang sejauh ini hanya cocok untuk membuat es buah atau es campur saja dan itupun sepertinya juga hanya cocok untuk produk es campur atau es buah khusus untuk berbuka puasa saja.
Makanya, diluar Ramadan dipastikan sangat susah untuk menemukan buah yang satu ini, termasuk di lapak-lapak penjual es campur maupun penjual buah.
Karena booming pemanfaatannya hanya terjadi di seputar puasa ramadan saja, plus inovasi diversifikasi produk olahannya yang juga belum nampak ada, maka petaninya lebih memilih pragmatis, dengan hanya menanam buah Belungka batu di sekitar bulan Ramadan saja, (rata-rata satu setengah bulan sebelum Ramadan tiba.
Es Belungka Batu khas Banjar
Kekhasan belungka batu adalah citarasa daging buahnya yang hambar dan mudah hancur jika telah masak, meskipun menurut beberapa sumber terpercaya, buah ini banyak mengandung vitamin C, vitamin A, asam linoleat, kalium, potasium, magnesium dan beragam nutrisi lainnya yang berkhasiat baik untuk tubuh.Â
Dengan karakter daging buah seperti itu, tidak heran jika Urang Banjar lebh suka menjadikan buah ini sebagai elemen terpenting untuk membuat Es buah sirup merah, salah satu sajian sederhana paling populer untuk berbuka puasa di kalangan Urang Banjar di Kalimantan Selatan.Â
Uniknya, secara umum es buah versi Urang Banjar ini, selalu menjadikan belungka batu sebagai bahan buah tunggal alias satu-satunya atau tidak menambahkan elemen buah lainnya ke dalam olahan es buah-nya.
Cara membuatnya sangat mudah! Potong belungka batu berbentuk dadu atau sesuai selera masing-masing , lalu masukkan kedalam campuran stroop atau sirup merah frambozen, susu kental manis dan es batu. Mudah dan sederhana bukan!? Tapi jangan tanya citarasanya ya... segarnya dijamin nagih lagi pokoknya!
Semoga Bermanfaat!
"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1443 H"
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H